Kawasan Konservasi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Terbakar

Kawasan Konservasi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Terbakar
KEBAKARAN - Kawasan konservasi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Desa Tatanggea, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) terbakar, pada Sabtu (30/9/2017) pagi tadi. (Foto : Istimewa)

Kawasan Konservasi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Terbakar KEBAKARAN – Kawasan konservasi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Desa Tatanggea, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) terbakar, pada Sabtu (30/9/2017) pagi tadi. (Foto : Istimewa)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kawasan konservasi Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Desa Tatanggea, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) terbakar, pada Sabtu (30/9/2017) pagi tadi.

Empat unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) dikerahkan untuk memadamkan kobaran api. Sekira pukul 12.00 Wita, api berhasil dipadamkan. Sebagian lahan warga juga ikut terbakar dalam insiden ini.

Kapolsek Tinanggea AKP Gusti Komang Sulastra mengindikasikan ada oknum yang sengaja membakar kawasan tersebut.

“Kebakaran ini memang sering terjadi di wilayah konservasi. Yang jelas kebakaran ini ada yang disengaja, dan ada juga yang tidak disengaja,” ujar AKP Gusti Komang Sulastra saat dikonfirmasi awak media.

Petugas gabungan yang dibentuk yakni Satgas Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Daops Tinanggea yang terdiri dari tim patroli terpadu Manggala Agni Daops Tinanggea, TNI, Polri, petugas taman nasional serta masyarakat setempat.

Ka Daops Tinanggea Yanuar Panca Kesuma mengatakan, tim mengetahui adanya kebakaran berawal dari adanya kepulan asap yang membumbung tinggi.

“Dugaan penyebab kebakaran, ada unsur kesengajaan dari oknum masyarakat yang bertujuan gembala ternak dan berburu satwa,” ungkap Yanuar.

Proses penyelidikan terkait terbakarnya kawasan konservasi ini masih terus berlanjut. Dari informasi yang dihimpun Zonasultra.com, kawasan yang terbakar kurang lebih 30 hektar. Sementara luas keseluruhan kawasan konservasi seluas 20,19 hektar. (A)

 

Reporter: Lukman Budianto
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini