200 Siswa Ikut Pagelaran Seni Tari Wakatobi 2017

200 Siswa Ikut Pagelaran Seni Tari Wakatobi 2017
PAGELARAN TARI - Sebanyak 200 siswa dari berbagai jenjang pendidikan mengikuti pagelaran Seni Tari Wakatobi 2017 yang diselenggarakan oleh Sanggar Kanamingku Wangiwangi Puncak. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

200 Siswa Ikut Pagelaran Seni Tari Wakatobi 2017 PAGELARAN TARI – Sebanyak 200 siswa dari berbagai jenjang pendidikan mengikuti pagelaran Seni Tari Wakatobi 2017 yang diselenggarakan oleh Sanggar Kanamingku Kelurahan Mandati II, Kecamatan Wangiwangi Selatan. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Sebanyak 200 siswa dari berbagai jenjang pendidikan mengikuti pagelaran Seni Tari Wakatobi 2017 yang diselenggarakan oleh Sanggar Kanamingku Kelurahan Mandati II, kecamatan Wangiwangi Selatan, kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kegiatan itu digelar mulai tanggal 12 hingga 14 Oktober dengan menampilkan tari tradisional, tari kreasi, cerita rakyat dan musik dua warna perpaduan antara musik tradisional dan modern.

Pesertanya berasal dari siswa Taman Kanak-kanak (TK), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat, Mahasiswa dan umum yang berasal di dari Pulau Wangiwangi saja. Event ini menampilkan 12 tarian lokal Wakatobi.

Pendiri dan Ketua Lembaga Seni Budaya Kanamingku (Sanggar Kanamingku) Sarni menjelaskan, kegiatan itu merupakan program Fasilitasi Kegiatan Kesenian (FKK) tahun 2017, Direktorat Kesenian, Direktorat Jendral Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementrian Pendididan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Pagelaran itu bertujuan untuk membentuk karakter generasi muda agar mencintai budayanya sendiri sejak dini.

Kata dia, pada satu dekade usia sanggar Kanamingku, pihaknya telah menyelenggarakan 6 kali pagelaran tunggal dan mencetak 130 orang anggota.

“Sanggar Kanamingku adalah sanggar yang berdiri sejak tahun 2007,” ujar Sarni saat ditemui di Lapangan Merdeka, Kecamatan Wangiwangi, Jumat (13/10/2017).

Dia menjelaskan, Kanamingku sendiri dalam bahasa Indonesia berarti sifat, pembawaan, gerak gerik seseorang yang selalu memancarkan aura keindahan dan pesona.

Sanggar ini telah banyak menciptakan seni tari yang digali dari kearifan lokal masyarakat setempat. Sasaran binaan lembaga ini adalah anak usia dini yang bertujuan untuk pembentukan karakter.

“Pengenalan budaya dari usia dini sangat dibutuhkan untuk membentuk karater generasi sejak dini agar mencintai budayanya sendiri,” katanya. (D)

 

Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Abdul Saban