PPs-UMI Makassar Telah Cetak 228 Doktor

PPs-UMI Makassar Telah Cetak 228 Doktor
Basri Modding

ZONASULTRA.COM, MAKASSAR– Universitas Muslim  Indonesia (UMI) Makassar menjadi kiblat  perguruan tinggi swasta di luar Pulau Jawa. Mengelola 10  program studi magister (S2) dan tiga program studi doktoral (S3. Berdasarkan rekafitulasi mahasiswa S2 dan S3 periode II Tahun 2015, total mahasiswa sebanyak 3.262 orang, 360 orang diantaranya  program S3. Alumni doktor Ilmu Manajemen sebanyak 133 orang, dan doktor Ilmu Hukum sebanyak 95 orang. Total alumni  S3 mencapai  228 orang.

PPs-UMI Makassar Telah Cetak 228 Doktor
Basri Modding

Demikian ditegaskan Direktur PPs-UMI Makassar, Prof Dr H. Basri Modding,SE., M.Si,  didampingi Asdir II, Dr.H.Muchtar Lamo, SE, M.Si ditemui di ruang kerjanya awal Pebruari 2016.

Dijelaskan, ada sepuluh prodi magister dibina yakni; ilmu manajemen, hukum,  pengkajian Islam, akuntansi, ilmu ekonomi, manajemen pesisir dan teknik kelautan, teknik kimia, agroeteknologi, teknik sipil dan kesehatan. Sementara tiga program studi S3, yakni, ilmu manajemen sekaligus terbanyak mahasiswanya 186 orang, ilmu hukum sebanyak 147 orang dan manajemen pendidikan Islam paling sedikit hanya 27 orang dan belum memiliki alumni, tegas doktor ekonomi PPs Universitas Padjajaran Bandung ini.

Saat ini ada sebanyak  16 orang dosen bergelar profesor yang mengajar di program pascasarjana  ilmu manajemen. “Barangkali  UMI yang terbesar guru besarnya  untuk ilmu manajemen di luar Pulau Jawa dan mungkin mengalahkan juga  Unhas saat ini,”tandas pria kelahiran Kambang, Jeneponto 18 Agustus 1963.

Strategi ditempuh agar tetap bertahan sebagai kampus ternama  di KTI, maka pihak pengelolah senantiasa  fokus pada  pengembangan sumber daya dosen. Kemudian mengikuti keinginan pasar dengan  selalu mengupdate kurikulum. Setiap tahun diadakan rekonstruksi kurikulum  melalui lokakarya dan semacamnya, tegas mantan Asdir I PPs-UMI Makassar ini.
Semua bagian mulai dari dosen, staf dapat memberikan pelayanan secara  maksimal. Tidak boleh ada yang tidak terlayani hanya karena merasa bukan bagiannya. Jika ada mahasiswa membutuhkan pelayanan, semua pegawai atau pun dosen bisa melayaninya.

Tidak ada alasan tidak bisa melayani mahasiswa karena bukan bidangnya. “Semuanya harus bisa melayani, karena prinsipnya semua pegawai  adalah  menjadi tenaga pemasaran di kampus,” tegas Dosen Tetap Yayasan UMI Makassar ini.

Penerimaan calon mahasiswa dilaksanakan secara ketat. Banyak calon mahasiswa ditolak,  karena tidak lulus test  potensi akademik dan tes bahasa Inggeris. Calon mahasiswa  S2 dan S3  wajib mengikuti test TPA dan Toefl. Hal ini mengantisipasi diberlakukannya Permen Dikti  No.44/2015.

Pelaksanaan penerimaan mahasiswa untuk S3 dilaksanakan dua kali setahun sebanyak 4 kelas. Tiap kelas hanya dibatasi 15 orang. Tapi ini  tergantung ujian TPA dan Toefl-nya. Sekalipun ditargetkan 15 orang tapi yang lulus TPA an Toefl hanya dibawahnya maka itulah yang diterima.

Dari tiga program doktoral berharap dalam re-akreditasi  akan mendapatkan B plus.  Khusus program ilmu manajemen satu-satunya terakreditasi B  PTS di luar pulau Jawa.  Program doktor  manajemen pendidikan Islam  yang menyelenggarakan baru  5 perguruan tinggi, diantaranya adalah 4 di PTS  dan salah satunya adalah UMI dan satu perguruan tinggi negeri  di Jakarta, tegasnya.

Meningkatkan akreditasi, dengan memperbanyak  riset penelitian,  mahasiswa S3 disyaratkan membuat jurnal internasional. “Seorang mahasiswa S3 tidak boleh ikut ujian promosi doktor sebelum membuat jurnal internasional. Aturan ini sudah lama diberlakukan dan ini juga mengantisipasi Permen Dikti No.44/2015, ungkap sarjana ekonomi UMI Makassar ini.

 

Citizen Rerpoter : Ullah Yahya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini