ABG-C Sepakat Jalin Kerjasama Dukung Kakao Sebagai Produk Unggulan Sultra

Ilustrasi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Academic, Business, Government dan Community (ABG-C) menjalin kerjasama terkait pengembangan klaster inovasi produk unggulan daerah, yakni kakao yang ada di kabupaten Kolala Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Keseriusan kerjasama itu tertuang dalam Memorandum Of Understanding (MOU) yang ditandatangani MoU dalam workshop pengembangan klaster inovasi produk unggulan daerah kakao Sultra, yang digelar di Hotel Grand Claro Kendari, Kamis (15/11/2018).

Program tersebut merupakan bagian dari kerjasama antara Kemenristek Dikti dan Pemprov Sultra, dalam mendukung pengembangan produk unggulan Sultra dalam hal ini kakao hingga berhasil.

Kepala Balitbang Sultra, Sukanto Toding menjelaskan, komoditi Kakao dipilih karena saat ini perkembangan Kakao mengalami pasang surut. Terlebih saat ini Kakao mengalami ancaman penurunan kapasitas produksi, lantaran umumnya usia tanaman tua yang butuh peremajaan, penataan rantai pasok dan sistem hulu-hilir yang belum optimal.

“Hingga ancaman konversi tanaman Kakao ke tanaman lain yang menjanjikan. Nah berangkat dari situ Kemenristek Dikti memberikan kepercayaan kepada kami, dengan memilih Kakao sebagai salah satu lokus program klaster inovasi PUD yang berlokus di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim),” jelasnya.

Program klaster inovasi sendiri, lanjutnya, merupakan sebuah strategi kolaborasi komponen quaruple helix (ABG+C) atau empat pilar yang didesain untuk menstimulan proses dan aktivitas inovasi dengan meningkatkan interaksi secara intensif, pemakaian fasilitas bersama, pertukaran pengetahuan dan keahlian yang berkontribusi secara efektif.

Dalam identifikasi, akuisisi teknologi, implementasi model bisnis, rantai nilai (value chain), rantai pasok (supply chain), jaringan kelembagaan dan diseminasi informasi.

“Dan MoU itu bakal memperkuat kebijakan pemda, khususnya dalam mewujudkan salah satu misi pembangunan dalam visi-misi gubernur/wakil gubernur 2018-2023. Yakni meningkatkan daya saing wilayah, melalui inovasi, ekonomi lokal dan peningkatan investasi,” harapnya.

Sementara, Direktur Sistem Inovasi Kemenristek Dikti, Ophirtus Sumule, DEA mengaku, bakal terus mensupport pengembangan produk unggulan Sultra dalam hal ini kakao hingga berhasil.

“Tentunya program klaster inovasi akan terus kita dorong agar berhasil, olehnya itu harus ada kerjasama antar berbagai unsur yang ditandai dengan MoU. Saya sampaikan MoU itu tidak akan berarti apa-apa, kalau tidak ditindak lanjuti dengan perjanjian kerjasama. Makanya, diharapkan peran teman-teman media untuk mengawasi ini,” terangnya.

Ia pun menegaskan, akan terus mendorong pengembangan kakao Sultra melalui teknologi Kemenristek Dikti, utamanya melakukan pemantauan terhadap perguruan tinggi yang terlibat.

“Jadi, kalau nanti ada penelitian kita akan berikan anggaran. Seperti pelaksanaan KKN Tematik atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait dengan kakao,” ucapnya.

Dalam kegiatan ini, Balitbang Sultra dipercaya menjadi koordinator pengembangan klaster inovasi produk unggulan daerah, dibantu dengan tim ahli yang diketuai oleh Prof Dr Andi Bahrun selaku Ketua DRD yang juga Rektor Unsultra.

Pengembangan klaster inovasi produk unggulan daerah, akan dimulai dari kegiatan sosialisasi, FGD menyusun roadmap klaster inovasi, hingga tahapan awal yakni menggalang komitmen dari para pihak untuk mendukung agenda klaster inovasi PUD, melalui suatu MoU, yang telah ditandatangani. (B)

 


Reporter: Randi Ardiansyah
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini