ZONASULTRA.COM KENDARI – Berdasarkan data Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Kendari, telah terjadi 40 kali kecelakaan kapal laut sepanjang tahun 2020.
Terdapat total 280 korban jiwa. Dengan 268 orang dipastikan selamat, 7 meninggal dan 5 masih dinyatakan hilang.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi mengatakan, umumnya kecelakaan ini dialami oleh nelayan. Adapun penyebab terjadinya diakibatkan beberapa faktor seperti keadaan cuaca serta kelayakan kapal yang digunakan dalam berlayar.
Selain itu, nelayan juga tidak membekali diri dengan alat komunikasi dan perlengkapan navigasi lain sebagai pendukung keamanan dan keselamatan.
“Kerusakan mesin kapal juga menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan”, ucapnya di Kendari, Kamis (31/12/2020).
Basarnas Kendari pula mencatat terjadi kenaikan kasus kecelakaan kapal jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 33 jumlah kecelakaan. Terdiri atas 376 korban selamat, 13 meninggal dan 5 hilang.
Namun berdasarkan jumlah keseluruhan operasi SAR tahun 2020 mulai dari operasi kecelakaan kapal, kondisi membahayakan jiwa hingga penanganan bencana mengalami penurunan kasus.
Terhitung pada tahun 2019 Basarnas Kendari melakukan operasi sebanyak 74 kali dengan total korban jiwa 7.443 orang. Dimana 7.404 berhasil selamat, 32 meninggal dan 7 hilang.
Sedangkan di tahun 2020, Basarnas Kendari hanya melakukan 70 kali operasi. Untuk keseluruhan korban jiwa tercatat sejumlah 793 orang. Korban selamat sebanyak 764 jiwa, 19 meninggal dan 9 hilang. Satu lainnya sementara dilakukan pencarian.
“Keseluruhan operasi SAR tahun ini mengalami penurunan operasi dengan persentasi sebesar 5,71 persen dibanding tahun sebelumnya”, Jelas Aris.
Olehnya itu, Aris Sofingi terus mengimbau masyarakat pengguna alat transportasi laut, darat dan udara agar selalu memperhatikan keamanan dan keselamatan saat melakukan perjalanan.
“kerja sama dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan” ujarnya. (b)
Penulis : M9
Editor : Ilham Surahmin