PERESMIAN BANK SAMPAH – Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Adriatma Dwi Putra (ADP) saat memotong pita sebagai tanda peresmian Bank Sampah Bende-Q yang terletak di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Jumat (10/11/2017). ADP berharap dengan peresmian bank sampah ini, dapat menjadi contoh kelurahan lain di Kota Kendari dalam hal pengelolaan sampah. (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Adriatma Dwi Putra (ADP) berharap seluruh kelurahan di Kota Kendari mencontoh Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia dalam mengelola sampah. Kata ADP, sudah saatnya sampah bisa sektor untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
Hal ini diungkapkan ADP ketika meresmikan Bank Sampah Bende-Q, di Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Jumat (10/11/2017). Menurut ADP, Bank Sampah Bende-Q yang berbasis informasi teknologi (IT), sangat sejalan dengan visi misinya bersama wakilnya Sulkarnain Kadir yakni ekologi dan IT.
“Jadi ini sangat konek. Sehingga kedepannya harapan kami semua, bisa dikolaborasi dan elaborasi Kelurahan Bende dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, juga dengan stakeholder dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Komunikasi dan Informatika, dan juga dari Komunitas Kendari Kreatif,” ungkapnya.
Dengan peresmian operasional Bank Sampah Bende-Q diharapkan dapat menjadi momentum untuk mengaktifkan kembali semua upaya mengelola sampah pada sumber timbulan (volume sampah).
“Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, kita telah mendapatkan pengakuan secara nasional dalam bentuk penghargaan anugerah Adipura, maupun pengelolaan TPA terbaik di Indonesia. Namun kita belum mampu mendorong partisipasi masyarakat yang lebih besar untuk mandiri mengelola sampah di lingkungan masing-masing,” tuturnya.
Olehnya itu, dengan peresmian Bank Sampah Bende-Q dapat menjadi inspirasi kelurahan lain yang ada di Kota Kendari sebagai awal gerakan keswadayaan masyarakat dalam mengelola sampah.
Lanjutnya, di beberapa daerah yang telah berhasil mengolah sampah dengan baik, sampah sudah menjadi berkah dengan berbagai manfaat ekonomi, maupun menciptakan lahan pekerjaan produktif bagi warga masyarakat sekitar.
“Sebagai bahan informasi, dari potensi sampah harian kita sebesar 270 ton perhari. Terdapat 43 persen yang dapat didaur ulang. Jika Bank Sampah Bende-Q ini mampu mengolah sampah 200 kg sampai 300 kg perhari, maka nilai ekonomi yang berputar (omzet) sebesar Rp. 25 juta sampai Rp. 30 juta perbulan,” tuturnya.
ADP juga berjanji akan selalu mensupport ide-ide dari masyarakat dengan memberi fasilitas yang bisa menstimulasi ide-ide itu agar bisa menjadi karya nyata di Kota Kendari.
Di tempat yang sama Lurah Bende Amir Yusuf mengatakan, Bank Sampah Bende-Q dibuat atas inisiatif bersama masyarakat dan Komunitas Kendari Kreatif untuk bagaimana mengelola sampah di Kelurahan Bende bisa berbasis IT.
“Nah ini yang kita coba bangun. Mudah-mudahan bank sampah ini terus berkelanjutan. Untuk mendukung itu, kami akan membangun kolaborasi dengan pihak pengusaha agar bank sampah ini bertahan dengan baik,” jelasnya.
Dalam pengelolaan bank sampah ini, masyarakat Bende difasilitasi Komunitas Kendari Kreatif dan pengusaha. Amir mengungkapkan, saat ini sudah ada beberapa masyarakat yang tau terkait Bank Sampah Bende-Q berbasis IT. Walaupun sudah ada masyarakat yang tau terkait Bank Sampah Bende-Q,
Amir mengatakan, pihaknya tetap akan terus mensosialisasikan bank sampah ini kepada seluruh rt-rt di wilayahnya. (B)
Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Kiki