ZONASULTRA.COM, BUDAPEST – Apa jadinya jika semua anak muda di sebuah negara memilih untuk tinggal dan bekerja di negara lain? Tentu saja ini menjadi ancaman terhadap generasi penerus dari negara tersebut. Karena itu, tidak heran jika pemerintahnya akan rela melakukan apa saja agar mereka kembali ke negara asalnya.
Inilah yang terjadi di Hungaria. Pemerintah Hungaria menyediakan sejumlah uang untuk generasi mudanya jika memutuskan untuk kembali dan tinggal di Hungaria. Mereka juga menawarkan penerbangan gratis untuk kembali ke Hungaria. Tercatat terdapat sekitar 31.500 orang yang meninggalkan Hungaria sepanjang tahun 2014.
Pemerintah Hungaria sangat prihatin dengan adanya peningkatan jumlah anak mudanya yang memilih untuk tinggal di negara lain.
“Come home, young person!” adalah sebuah program baru di Hungaria yang ditujukan untuk mengajak anak muda Hungaria yang tinggal di luar negeri untuk kembali.
Sebuah event di London pada tanggal 28 Juni mempromosikan program ini. Disebutkan, selain penerbangan gratis, mereka juga dijanjikan tunjangan 100 ribu forint atau sekitar Rp 4,7 juta per bulan selama setahun. Selain itu pemerintah juga akan menyediakan pekerjaan yang layak.
Kantor Pusat Statistik Hungaria memperkirakan di tahun 2014 terjadi peningkatan 46 persen dari jumlah warga Hongaria yang memilih tinggal di luar negeri dibanding tahun 2013. Sebagian besar dari mereka masing berstatus lajang dan sedang bekerja di luar negeri.
Fenomena ini sering disebut Brain Drain dimana banyak masyarakat memilih untuk tinggal di luar negeri dengan alasan kehidupan yang lebih baik.
Anak muda Hongaria mengaku tidak nyaman dengan pergeseran politik yang terjadi di negara itu yakni pada saat pemerintahan di bawah kendali Perdana Menteri Viktor Orban.
Menanggapi ketidaknyamanan tersebut, mantan seniman jalanan Hungaria, Gergo Kovacs melakukan kampanye pada minggu pertama Juli dengan memasang poster besar di seluruh kota yang bertuliskan “If you come to Hungary, Could you please bring a sane prime minister?” (“Jika Anda datang ke Hungaria, bisakah Anda sekalian membawa perdana menteri yang waras?”) (Sumber: intisari-online.com)