SEMINAR – Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti saat membuka 1st International Seminar on Sustainability In the Marine Fisheries Sector (ISSMFS) 2017 di Auditorium Mokodompit Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sabtu (16/9/2017). (Dok/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Di penghujung tahun 2017 ini Kementerian Kelautan dan Perikanan akan kembali menenggelamkan 100 kapal pencuri ikan yang kedapatan beroperasi di wilayah perairan Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan persoalan pencurian ikan oleh nelayan asing di wilayah perairan Indonesia merupakan persoalan serius.
Untuk itulah sanksi yang tegas diperlukan untuk memberantas mafia perikanan. Kata Susi metode pemberantasan mafia perikanan yang dilakukan dalam dua tahun terakhir tanpa basa-basi, kini hasilnya sudah bisa diraskakan . Pasokan ikan nasional naik dari 6 juta ton menjadi 12 juta ton. Dari angka 6 juta ton bila dikali 13 dolar berarti 6 miliar dolar atau Rp 6. 000 triliun. Jumlah yang luar biasa
“Dalam dua tahun ada 317 kapal yang kita tenggelamkan dan tahun ini 100 kapal asing yang akan ditenggelamkan di Pulau Selayar Sulawesi Selatan,” kata Susi saat membuka 1st International Seminar on Sustainability In The Marine Fisheries Sector (ISSMFS) 2017 di Auditorium Mokodompit di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari Sabtu 16 September 2017.
Menurut Susi kapal- kapal berbendera asing yang masuk ke perairan Indonesia rupanya bukan hanya berlayar mencuri ikan. Dari hasil pengungkapan itu KKP mendapati kapal-kapal tersebut juga menyelundupkan barang-barang ilegal
“Ada rokok, beras, tripleks dan termasuk senjata. Banyak senjata diopor ke wilayah separatis seperti Poso dan Aceh,” terang Susi.
Menteri Susi Pudjiastuti berada di Kota Kendari Sulawesu Tenggara selama dua hari sejak Sabtu hingga Minggu. Kedatanganya ke Kendari selain membuka seminar perikaanan juga bertemu nelayan dan mengunjungi objek wisata pantai di Pulau Bokori Konawe.
Penulis : Tahir Ose