ZONASULTRA.COM, KENDARI– PDAM Kota Kendari harus menderita kerugian puluhan juta akibat aktivitas tambang dihulu sungai Konaweha. Kerugian PDAM ini terjadi pada biaya operasional.
Dirut PDAM Kota Kendari, Damin mengatakan, akibat aktifitas tambang tersebut air yang dihasilkan sangat keruh dan mencapai tingkat 600 NTU kekeruhannya.
Untuk menjernihkan air tersebut, kata Damin, dibutuhkan 1,4 ton bahan kimia untuk memprosesnya. Jumlah bahan kimia ini mengalami peningkatan kurang lebih 300 persen dari jumlah penggunaan saat waktu normal yang hanya 450 kg per harinya.
“Kalau biasanya kami hanya mengeluarkan biaya Rp.2,1 juta per harinya, tetapi akibat keruhnya air baku ini kami harus mengeluarkan biaya Rp. 6 juta per hari,” kata Damin di ruang kerjanya, Rabu (24/2/2016).
Kerugian lain lanjutnya, PDAM Kota Kendari harus kehilangan volume air yang cukup besar akibat keruhnya air baku PDAM Kota Kendari tersebut.
Kehilangan air yang dimaksudnya, air yang sudah disedit ke pusat penjaringan air masih harus dibuang terlebih dahulu lumpur yang mengendap.
Untuk meminimalisir kerugian ini, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Badan Lingkungan Hidup Sulawesi Tenggara agar ada perhatian terkait operasional tambang di Hulu Sungai Konaweha.
Penulis : M Rasman Saputra
Editor : Rustam