Akibat Tropical Depression di Australia, Hujan Tidak Turun di Sultra

375
Akibat Tropical Depression di Australia, Hujan Tidak Turun di Sultra
CITRA SATELIT - Nampak pada layar citra satelit ini terlihat adanya pola awan memanjang ke selatan akibat dari angi kencang. Walaupun faktor terbentuknya awan sudah terpenuhi seperti faktor kelembaban dan lablitas tapi anginnya kencang awan tidak akan terbentuk, Selasa (30/1/2018). (Foto : BMKG STASIUN MARITIM KENDARI)

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Dalam kurun waktu seminggu ini, cuaca di Sulawesi Tenggara (Sultra) terasa panas dan terik. Padahal secara umum seluruh wilayah Bumi Anoa sudah masuk dalam musim penghujan.

Lantas mengapa hal itu terjadi ? Dari pantauan Badan Meterologi, Kimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultra dan analisis dinamika atmosfer, matahari saat ini berada di selatan wilayah Indonesia. Sehingga kondisi suhu di Selatan lebih panas dari pada di Utara.

Prakirawan Stasiun Meterologi Maritim Kendari Adi Istiyono mengatakan, hal itu juga menyebabkan banyaknya tekanan rendah di selatan.

“Dari pantaun kami seminggu ini terpantau ada beberapa tropical depresi di utara Australia dan Teluk Capentaria,” ungkap Adi Istiyono melalui sambungan WhatsApp Mesengger, Selasa (30/1/2018).

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Depresi tropis adalah sistem tergantung awan konvektif dan badai petir dengan sirkulasi dan angin permukaan maksimum dengan rata-rata kecepatan angin permukaan kurang dari 17 m/s atau 33 knot, 38 m/jam atau bahkan sampai 62 km/jam.

Depresi tropis tidak mempunyai mata dan tidak khas dengan berpilin dari badai-badai yang lebih kuat, misal nya seperti tornado, namun pada kelompok ini terjadi dari sistem tekanan rendah dan oleh karena nya,namanya adalah “depresi“.

Hal ini juga menyebabkan gradient tekanan antara wilayah utara equator dan selatan equator memiliki perbedaan hampir 36 mb dan mengubah pola angin dan kecepatan angin.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Oleh karenanya arus atau aliran angin menjadi cukup kencang dari utara ke selatan. Dari data terlihat lapisan 850mb kecepatannya lebih dari 25 knot di wilayah Sultra. Sehingga potensi pertumbuhan awan hujan yg seharusnya terjadi dilapisan 850 Mb menjadi buyar atau bergerak ditempat lain sehingga hujan tidak terjadi.

“Secara normal seharusnya bulan ini wilayah sultra banyak hujan, Namun adanya beberapa gangguan tropical depresion di wilayah Australia bagian utara, mengubah pola dan kecepatan angin yang berimbas pada kondisi cuaca di Sultra,” imbuhnya. (B)

 


Reporter Ilham Surahmin
Editor Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini