Akses Jalan Trans Sulawesi Putus, Warga Mengaku Kesulitan Beraktivitas

269
Akses Jalan Trans Sulawesi Putus, Warga Mengaku Kesulitan Beraktivitas
MENINJAU - Gubernur Sultra Ali Mazi bersama Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh meninjau langsung kondisi Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan sejumlah kabupaten/kota di Sultra seperti Kota Kendari, Konawe, Konawe Utara (Konut), hingga Kolaka itu, Jumat (19/7/2019). (Randi Ardiansyah/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Warga di sekitar Jalan Trans Sulawesi yang terletak di Kelurahan Rauwa, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku kesulitan beraktivitas akibat amblasnya jalan tersebut.

Keresahan itu disampaikan warga saat Gubernur Sultra Ali Mazi bersama Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Saleh meninjau langsung kondisi Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan sejumlah kabupaten/kota di Sultra seperti Kota Kendari, Konawe, Konawe Utara (Konut), hingga Kolaka itu, Jumat (19/7/2019).

Salah seorang warga, Wardin (35) mengaku kesulitan beraktivitas. Terlebih saat hendak bepergian ke Kota Kendari.

“Tentu kita sangat tersiksa dengan kondisi ini, apalagi jalannya sampai ditutup sampai 10 hari. Memang ada jalan alternatif khusus motor, tapi kondisinya juga sangat memprihatinkan,” ujarnya.

Hal serupa juga dikeluhkan Warni (43). Ia mengaku sangat kesulitan saat hendak mengantar anaknya ke sekolah. Kesulitan itu bertambah tatkala akses alternatif yang dibuat juga berlumpur dan sulit dilalui kendaraan roda dua.

(Baca Juga : Ada Perbaikan, Jalur Kendari-Unaaha Ditutup Hingga 10 Hari)

“Mau bagaimana lagi, kita antar anak sekolah harus lewat sini. Mau naik pincara (rakit) juga mahal sekali. Sekali lewat kita harus bayar Rp250 ribu,” keluhnya.

Warni berharap pemerintah dapat memberikan akses jalan alternatif yang mudah dilalui warga sembari menunggu perbaikan jalan dan pembangunan jembatan yang kini mulai dilakukan.

“Bisa potong jalan lewat Kelurahan Rawua, lalu tembus di Desa Puuloro. Tapi di sana juga motor susah untuk lewat. Jadi kita minta minimal jalan alternatif itu bisa diperbaiki, karena hanya satu kilo biar kendaraan juga bisa lewat,” harapnya.

Ali Mazi pun meminta warga bersabar. Ia mengaku akan segera mencari solusi untuk membuat jalan alternatif.

(Baca Juga : Jalan Utama Ditutup, Warga Dua Desa di Konawe Buka Jalur Alternatif Berbayar)

“Masyarakat tentu harus bersabar, ini namanya bencana alam tetapi hari ini ada kebutuhan masyarakat mereka harus sekolah, harus berpergian, dan transportasi umum antara Konawe dan Kendari. Tentu pemerintah bersama balai jalan akan berusaha sebisa mungkin,” kata Ali Mazi.

Retak dan amblasnya Jalan Trans Sulawesi terjadi sejak awal Juli 2019. Jalan tersebut amblas hingga ke sudut dinding jalan membentuk lubang besar dengan kedalaman sekitar 10 meter serta panjang 20 meter.

Balai Pelaksana Jalan Nasional XXI Kendari pun mulai melakukan perbaikan dengan membangun jembatan. Pengerjaan jembatan diperkirakan akan memakan waktu hingga 10 hari. Kendaran dari Kota Kendari menuju Konawe dan Kolaka serta sebaliknya terpaksa dialihkan. (b)

 


Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini