ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Banjir yang terjadi di dua Kecamatan di Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana juga telah mengakibatkan akses menuju Desa Rahadopi, Kecamatan Kabaena terputus.
Kepala Desa Rahadopi Sunarno yang dihubungi melalui telpon selulernya, Jum’at (3/3/2017) sore menuturkan, ada beberapa titik jalan poros dari Teomokole, Ibukota Kecamatan Kabaena menuju ke tempatnya putus akibat longsor.
“Bencana alam ini terjadi merata di hampir semua desa di Kabaena dan ini adalah yang terparah dari kejadian sebelumnya,” tutur Sunarno.
Selain jalur transportasi yang belum bisa dilalui kendaraan roda empat, sambung Sunarno, ada pula dua rumah warganya yang tertimbun longsor.
“Beruntung rumah warga itu berbentung panggung sehingga longsoran tanah itu tidak menutupi rumah,” tambahnya.
Kedua rumah itu masing-masing adalah milik Agus di Dusun Poo’awu dan Amdin di Dusun Rahadopi.
Sementara di Dusun Olondoro yang jaraknya sekitar 4 kilometer dari induk desanya Rahadopi, lanjut Sunarno, juga terjadi keretakan parah pada jembatan penyeberangan dan beberapa titik yang longsor.
“Semua kerusakan tersebut sudah kami laporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah,” imbuh Sunarno yang telah menjabat Kepala Desa selama 3 periode.
Berita Terkait : Banjir di Pulau Kabaena Meluas
Sementara itu, Camat Kabaena, Mahwar yang dihubungi terpisah membenarkan adanya sejumlah bencana alam baik berupa banjir dan meluapnya Sungai Lakambula maupun longsor di sejumlah titik di areal pemukiman warga yang terjadi di wilayahnya.
“Kami sudah laporkan kejadian hari ini, dan sore ini tim dari BPBD Bombana telah tiba di Kabaena untuk menginventarisir sejumlah kerusakan yang terjadi,” imbuhnya.
Bentuk Posko Banjir
Untuk menindaklanjuti keluhan warga pasca terjadinya banjir, Pemerintah Kelurahan Rahampuu membentuk posko penanganan pasca banjir.
“Posko tersebut dimaksudkan untuk mendata semua bentuk materi yang danggap sebagai bagian kerugian masyarakat akibat banjir,” tukas Lurah Rahampuu, Sahabuddin yang juga dihubungi melalui telponnya, sore ini.
Ia mengatakan, usai menggelar sholat Jum’at tadi, pihaknya langsung mengumumkan kepada warganya untuk segera mendaftarkan jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat banjir.
“Baik berupa hewan ternaknya, pagar rumah atau semua bentuk material milik warga perlu dilaporkan, sehingga jumlah kerugian itu bisa diestimasi,” sambungnya.
Saat ini, lanjut Sahabuddin, pihaknya telah mengantarkan tim tindak bencana dari BPBD Bombana untuk meninjau 4 titik lokasi yang menjadi sumber utama meluapnya Sungai Lakambula hingga ke pemukiman warga.
“Keempat lokasi itu sebenarnya sudah ditinjau juga tahun lalu, tetapi sampai saat ini belum diperbaiki dengan alasan anggaran yang tidak ada,” tukasnya. (A)
Reporter : Jumrad Raunde
Editor : Kiki