Aksi Korporasi BRI Hadirkan Ekosistem Ultra Mikro Terbesar di Indonesia

Aksi Korporasi BRI Hadirkan Ekosistem Ultra Mikro Terbesar di Indonesia
KONFERENSI PERS- Konferensi pers kegiatan penandatanganan Akta Inbreng saham pemerintah pada Pegadaian dan PNM sebagai penyertaan modal negara kepada BRI selaku induk holding di Jakarta, Senin (13/9/2021). Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Erick Thohir bersama dengan Direktur Utama BRI Sunarso. (ISTIMEWA).

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Aksi korporasi rights issue PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, bank yang memiliki jaringan terluas di Indonesia, dengan nilai transaksi mencapai Rp95,92 triliun akan digunakan perseroan untuk modal kerja Holding Ultra Mikro dan pengembangan ekosistem bagi segmen pelaku usaha ultra mikro serta bisnis mikro dan kecil.

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan bahwa penggunaan dana dari hasil rights issue tentunya cukup jelas, yakni sekitar Rp54,7 triliun akan menjadi penyertaan BRI di pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) sebagai konsekuensi dari inbreng pemerintah.

Dan maksimal dana tunai yang akan BRI terima sekitar Rp41 triliun dan sekitar 60 persen sampai 70 persen akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan dalam rangka pengembangan serta penguatan ekosistem segmen ultra mikro.

“Sisanya untuk modal kerja pada segmen bisnis mikro dan kecil,” ucap Sunarso dalam rilis persnya pada Rabu (15/9/2021).

Dalam prospektus yang telah diterbitkan BRI pada 31 Agustus 2021 lalu, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 28,213 miliar saham baru seri B dengan nilai nominal Rp50 per saham atau sebanyak-banyaknya 18,62 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).

Sunarso merinci dengan harga pelaksanaan transaksi Rp3.400, pemegang saham yang tercatat secara sah pada recording date akan menerima HMETD dengan perbandingan kurang lebih 230 juta HMETD untuk setiap 1 miliar saham yang dimiliki. Atau jika diperkecil kurang lebih 23 HMETD untuk setiap 100 saham atau 1 lot yang dimiliki.

Dia pun menjelaskan, dengan potensi pertumbuhan ekosistem usaha ultra mikro yang masih besar di Indonesia, tentu akan menjadi pendorong positif pertumbuhan bisnis BRI di masa depan. BRI akan terus memfokuskan kepemimpinannya yakni menyasar pembiayaan di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan ultra mikro.

Kata Sunarso, aksi korporasi ini diharapkan akan berdampak pada kenaikan valuasi saham BBRI ke depan. Karena itu pihaknya mengajak kepada seluruh investor untuk memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengeksekusi haknya di dalam rights issue. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini