ZONASULTRA.COM, KENDARI – Aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, yang menuntut kejelasan nama mahasiswa yang tidak terdaftar di pangkalan data Kemenristek Dikti di gedung rektorat UHO, Kamis (26/1/2017) berujung ricuh. Massa, terlibat aksi saling dorong dan berujung rusuh. Insiden itu bermula ketika ada seorang mahasiswa yang ingin memasuki ruangan rektor tetapi ditahan oleh sekuriti dan birokrasi UHO..
Mahasiswa yang tidak terdaftar di laman forlapdikti.go.id merasa kesal dengan pelaksana (Plt) Rektor UHO Supriadi Rustad, yang tak kunjung menemui mereka padahal para mahasiswa tersebut ingin menyampaikan protesnya. Meski mereka sudah berkali-kali meminta Plt Rektor UHO untuk menerima rombongan masa aksi.
Kecewa karena tak ada yang menerima mereka, puluhan mahasiswa ini kemudian memutuskan untuk membakar ban bekas di halaman gedung rektorat dan mencoret-coret mobil dinas rektor, serta mencoret-coret gedung rektorat. Setelah membakar ban bekas, puluhan mahasiswa ini menuju ruangan rektor untuk meminta Plt Rektor UHO keluar menemui mereka.
“Keluar kau rektor, kalau tidak mampu menyelesaikan persoalan ini pulang saja di Jawa. Ini bukan Jawa tapi Sulawesi, jangan samakan Jawa dengan Sulawesi,” teriak salah satu mahasiswa sambil memaksa masuk ke dalam ruangan rektor.
Aksi para mahasiswa yang hendak masuk menemui rektor sambil menendang pintu ruangan mendapat perlawanan dari sekuriti dan birokrasi UHO.
“Saya harap para senior kami, yang telah menjadi pejabat di UHO jangan menghalangi. Kami hanya menuntut kejelasan terkait status kami yang tidak terdaftar di pangkalan data Kemenristek Dikti,” kata Iksan Labuan yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Hukum UHO yang tidak terdaftar di pangkalan data Kemenristek Dikti.
Aksi saling dorong antara puluhan mahasiswa dan sekuriti, serta birokrasi UHO reda ketika Plt rektor bersedia menemui pengunjukrasa di depan gedung rektorat.
Supriadi Rustad yang keluar menemui puluhan mahasiswa ini, mengatakan, akan menyelesaikan persoalan mahasiswa yang tidak terdaftar di pangkalan data Kemenristek Dikti dalam waktu dua bulan.
(Berita Terkait: Tidak Terdaftar di Kemenristek Dikti, Puluhan Mahasiswa UHO Lakukan Aksi Demonstrasi )
“Perlu adik-adik tahu, saya tidak datang menemui kalian tadi, karena masih ada tamu dari Jawa dan itu sangat penting. Terkait dengan banyaknya mahasiswa UHO yang tidak terdaftar di pangkalan Kemenristek Dikti beri saya waktu, paling lama dua bulan untuk menyelesaikan hal tersebut,” ungkapnya.
Supriadi menambahkan, dirinyalah yang menemukan para mahasiswa UHO yang tidak terdaftar di pangkalan Kemenristek Dikti. Ketika dirinya menjadi Plt rektor, ia langsung memerintahkan fakultas, jurusan, jaminan mutu, dan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) UHO untuk segera melakukan pengimputan data mahasiswa UHO di pangkalan data Kemenristek Dikti. (B)
Reporter: Ramadhan Hafid
Editor : Tahir Ose