Aktivis 98 Sultra Dukung Adian Napitupulu Jadi Menteri Kabinet Jokowi

Aktivis 98 Sultra Dukung Adian Napitupulu Jadi Menteri Kabinet Jokowi
Presidium Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) Sulawesi Tenggara (Sultra) Erwin Usman (Kiri). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Aktivis 98 Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan mendukung Adian Napitupulu masuk dalam kabinet menteri Presiden Joko Widodo. Hal itu menyusul pernyataan Presiden Jokowi dalam acara halal bihalal bersama aktivis 98 di Jakarta yang akan mempertimbangkan mengakomodir menteri dari kalangan aktivis 98.

Presidium Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) Sultra Erwin Usman mengatakan, Adian Napitupulu pantas dipertimbangkan Jokowi masuk dalam kabinet jilid II. Menurut Erwin, kader PDIP itu pribadi yang teguh dalam prinsip berjuang. Dia konsisten merawat jejaring aktivis 98, dan tidak bersekat dengan rakyat. Adian juga Terbiasa dengan situsi di lapangan, dan di masyarakat yang kompleks.

“Dia juga mampu membangun manajemen tim kerja yang solid. Selain itu, Adian juga sudah punya pengalaman di senayan sebagai anggota DPR RI. Kelebihan ini dapat memperkuat jajaran kabinet Jokowi-Amin,” kata Erwin Usman dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/6/2019).

Kata Erwin, dengan memberi ruang bagi aktivis 98 berkiprah di kabinet, terlebih Adian sendiri sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend) PENA 98, Jokowi memberi jalan bagi tetap terkawalnya pelaksanaan cita-cita reformasi 98, sekaligus menunjukkan Jokowi tidak punya beban sejarah masa lampau.

“Kriteria ini yang dibutuhkan untuk mewujudkan gagasan Indonesia yang lebih maju, adil, makmur dan sejahtera sesuai cita-cita proklamsi 1945, Pancasila dan UUD 1945,” tegas Erwin.

(Baca Juga : Rekapitulasi KPU RI, Jokowi – Ma’ruf Jadi Pemenang Pilpres 2019)

Menurutnya, aktvis 98 adalah anak kandung demokrasi. Bersama kekuatan rakyat saat itu, aktivis berhasil menjebol tatanan orde baru lalu melahirkan reformasi yang mengantar Indonesia pada era baru, demokratisasi, keterbukaan, anti KKN, serta penghormatan pada hak asasi manusia menjadi pilar utamanya.

Dengan latar belakang aktivis, yang terlatih cukup panjang dalam menghadapi, mendukung dan mengadvokasi persoalan kerakyatan, serta mencari solusi terbaik atas kesenjangan di tengah rakyat, aktivis 98 mumpuni jika diberi peluang dan kesempatan berkiprah strategis di kabinet.

“Keberanian dalam menghadapi risiko, pengalaman merasakan jatuh bangun dan pahit getir membangun jejaring sosial politik adalah modal kuat aktivis 98 yang diperlukan Jokowi di kabinet untuk berani mengeksekusi kebijakan pro-rakyat dan keadilan sosial,” pungkas Erwin.

Dikutip dari berbagai sumber, Adian Yunus Yusak Napitupulu atau akrab disapa Adian Napitupulu lahir di Manado, 9 Januari 1971. Ia seorang politikus dan aktivis yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI fraksi PDIP dan mewakili daerah Jawa Barat V Kabupaten Bogor sejak 2014.

Ia saat ini juga merupakan anggota Komisi VII DPR RI yang memiliki ruang lingkup tugas di bidang energi, riset dan teknologi, serta lingkungan hidup. Pada pemilu 2019, Adian maju kembali di dapil yang sama. Di dapil ini, Adian bersaing dengan politisi Partai Gerindra Fadli Zon.

Berdasarkan hasil rekapitulasi suara KPU, Adian Napitupulu meraih 80.228 suara, berada di bawah perolehan suara Fadli Zon yang mencapai 230.524 suara. (b)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini