KORBAN PCC – ON (20), salah satu korban pil Paracetamol, Cafein, Carisoprodol (PCC) di Kota Kendari harus menjalani operasi bedah plastik di bagian wajahnya lantaran mengalami luka serius setelah terjun ke Teluk Kendari saat air sedang surut, Selasa (19/9/2017). (Lukman Budianto/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – ON (20), salah satu korban pil Paracetamol, Cafein, Carisoprodol (PCC) di Kota Kendari harus menjalani operasi bedah plastik di bagian wajahnya lantaran mengalami luka serius setelah terjun ke Teluk Kendari saat air sedang surut.
“Ini karena hilang kesadaran ya, jadi dia terjun ke laut dan tidak sadar kalau air saat itu sedang surut. Makanya, mukanya menghantam batu,” ujar ayah korban, Mirwan di ruang perawatan RS Dr Ismoyo Kendari atau RS Korem, Selasa (19/9/2017).
Mirwan menceritakan, pada Senin (18/9/2017) sore kemarin, ON yang masih berstatus mahasiswa ini diajak salah satu rekannya keluar. Saat itu ON baru saja pulang dari kampus. Sekira pukul 22.00 Wita, Mirwan menerima telepon jika anaknya jatuh di Teluk Kendari.
“Anak saya bilang, dia dikasi minuman teh gelas yang sudah ada campuran obatnya terus dia minum,” tambah Mirwan.
(Berita Terkait : 30 Remaja di Kendari Bersamaan Masuk UGD Setelah Konsumsi Obat, Satu Meninggal Dunia)
Pantauan Zonasultra.com di Rumah Sakit Korem Kendari, korban mengalami patah pada bagian hidung dan sobek pada bagian bibir. Selain itu, bagian tangan dan kaki korban juga terlihat mengalami luka lecet.
Sebelumnya, ON dirawat di RSUP Bahteramas. Petugas medis menawarkan kepada pihak keluarga agar dilakukan operasi bedah plastik pada wajah ON dengan biaya kurang lebih Rp 70 Juta. Karena pihak keluarga tidak memiliki banyak biaya, akhirnya ayah korban meminta agar ON dirujuk ke RS Korem.
(Berita Terkait : Sekda Sultra : Ada Otak Dibalik Korban PCC di Kendari)
Hal ini dilakukan karena Mirwan mendapat informasi jika biaya operasi bedah plastik di RS Korem lebih murah. Mirwan bisa sedikit bernafas lega karena tim dari Kementerian Kesehatan yang berkunjung ke RS Korem untuk mengecek kondisi ON berjanji akan memberikan sokongan dana untuk biaya operasi.
“Nanti kita komunikasikan semoga aja bisa dibantu,” kata Gunawan Wahyu Nugroho selaku tim gerak cepat Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (A)
Reporter: Lukman Budianto
Editor: Jumriati
