ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mengaku, telah menyiapkan lahan seluas 48 hektare untuk dijadikan pembangunan kawasan industri terpadu perikanan. Rencananya, kawasan industri terpadu itu, bakal dibangun di Desa Kamaru, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton.
Ditemui awak media, Rabu (23/10/2019), Ali Mazi menjelaskan, untuk proses pembangunan kawasan industri tersebut akan dibantu oleh pihak Bank Dunia (Worldbank), Amerika Serikat (AS).
Baca Juga : Ali Mazi Bakal ke Amerika, Presentasi Industri Perikanan
“Ada nanti mereka (Bank Dunia) akan ke Sultra juga, tapi dalam waktu dekat ini saya akan undang para bupati dulu, untuk berikan penyampaian. Utamanya soal masalah potensi kelautan kita,” terangnya.
Menurut Ali Mazi, pihak Bank Dunia di AS sangat serius dalam mengembangkan dan mengelola potensi laut yang ada di Sultra. Utamanya soal pengembangan perikanan dan sumber daya kelautan dengan pemanfaatan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K).
Politisi Partai Nasdem ini pun memastikan, dengan adanya kawasan industri perikanan dapat memberikan hal positif bagi nelayan-nelayan kecil yang ada di Sultra.
“Yang paling penting itu, bagaimana kita berdayakan nelayan kecil. Hasilnya kita dorong masuk ke industri, konsepnya begitu mereka. Jadi tidak terbalik, jangan industri, tapi kita bangun masyarakat nelayan. Dan mudah-mudahan kita mendapat tangkapan yang sangat positif,” tutupnya.
Baca Juga : Ali Mazi Klaim Pertumbuhan Investasi di Sultra Meningkat
Sebelumya, melalui pertemuan Side Event di Kantor Pusat Bank Dunia (Worldbank), di Washington DC, Amerika Serikta (AS) Kamis (17/10/2019), Gubernur Sultra Ali Mazi menyampaikan presentasi proyek pengembanngan perikanan dan sumberdaya Kelautan dengan pemanfaatan RZWP3K.
Presentasi itu disampaikan Ali Mazi di hadapan Bank Dunia dan lembaga-lembaga donor internasional seperti, IADB, WEF, SIDA, OECD, ADB, Bloomberg, dalam suatu Diskusi Round Table, bertajuk Mobilizing Capital for The Oceans. (A)
Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Muhamad Taslim Dalma
