ZONASULTRA.COM, BURANGA – Pengalokasian anggaran pembangunan di Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara dinilai tidak merata. Pasalnya, distribusi program pembangunan pemerintah hanya dititikberatkan pada wilayah tertentu saja.
Hal itu dikemukakan mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Butur, Arzal. Dia mencontohkan progres pembangunan di kecamatan Bonegunu yang notabene merupakan ibukota kebupaten, malah tidak mendapat porsi anggaran yang besar. Jatah anggaran pembangunan yang dikucurkan di kecamatan itu terbilang sangat minim setiap tahunnya.
Menurutnya, langkah yang dilakukan itu sangat mencerminkan ketidak seriusan untuk membangun di wilayah Bonegunu, yang tidak lain adalah tempat kantor bupati berada.
“Pokoknya sangat timpanglah kondisi pembangunan di wilayah itu,” katanya, Minggu (18/2/2018).
Seharusnya, kata dia, Pemkab Butur melihat daerahnya secara menyeluruh, lalu kemudian menyusun program pembangunan secara adil dan merata. Sehingga ke depan tidak terjadi lagi kesenjangan sosial maupun ekonomi.
“Harusnya pemerintah daerah bisa berlaku lebih adil dalam membagi anggaran dan program pembangunan di setiap kecamatan,” tandas mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Butur ini.
Menangapi hal itu, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Bonegunu Amrin Amin menjelaskan, pihaknya belum mengetahui secara pasti total anggaran pembangunan yang akan diturunkan di wilayahnya tahun ini. Namun kata dia, kalaupun jumlahnya masih minim, hal itu kemungkinan disebabkan karena Musrenbang tahun lalu di wilayahnya tidak terselenggara dengan lancar.
“Mungkin itu karena Musrenbang tahun lalu di sini batal, sehingga tidak banyak program yang masuk,” kata Amrin.
Dijelaskan pula, batalnya agenda tahunan itu dikarenakan beberpa instansi terkait tidak dihadiri langsung oleh pimpinan. Begitu pula anggota DPRD dari Daerah Pemilihan Kecamatan Bonegunu dan Kambowa, sehingga protes dari warga setempat pun tak terhindarkan.
Ditambah lagi, rasa pesimis masyarakat setempat terhadap pelaksanaan Musrenbang. Pasalnya, sekalipun banyak program yang diusulkan setiap tahunnya, yang direalisasi oleh pemda setempat, hanya sebagian kecil saja.
“Banyak yang diusulkan, tapi yang dikabulkan hanya sedikit,” pungkasnya. (B)
Reporter: Irsan Rano
Editor: Abdul Saban