ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ardot, putra seorang tukang kayu asal Desa Bangun Sari, Kabupaten Muna berhasil meraih gelar wisudawan terbaik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari gelombang pertama yang berlangsung di Auditorium HEA Mokodompit, Senin (29/7/2019).
Putra pasangan Selamet dan Waode Nia ini merupakan mahasiswa Program Studi Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Ia menempuh studi selama 3 tahun 9 bulan dengan nilai IPK 4.00. Selama kuliah, Ardot tercatat sebagai mahasiswa penerima beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) sejak masih semester III.
Ardot mengaku pencapaiannya hingga saat ini tidak lepas dari dukungan kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya yang selama ini semangat berjuang untuk menyekolahkan anak-anaknya. Doa kedua orang tuanya lah yang dianggapnya sebagai salah satu penyebab pencapaian membanggakan ini.
“Bapak saya pernah berkata mungkin dia tidak bisa menjanjikan kemewahan kepada saya, tetapi menjanjikan pendidikan kepada saya, hingga sampai saat ini ia semangat untuk menyekolahkan saya,” kata Ardot ditemui usai wisuda, Senin (29/7/2019).
Baca Juga : Wisudawan UHO Diminta Ciptakan Lapangan Kerja
Untuk mencapai prestasi ini, Ardot mengaku tidak hanya karena fokus kuliah saja. Ia juga termasuk aktif di organisasi-organisasi, baik internal maupun eksternal kampus. Cara membagi waktunya juga tidak begitu rumit. Urusan perkuliahan masih dijadikannya prioritas. Jika ada waktu luang baru ia menyempatkan diri aktif di organisasi.
Setelah lulus S-1, Ardot berkeinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2. Namun ia perlu mempertimbangkan kembali karena ia masih memiliki tanggung jawab untuk membiayai adiknya yang juga baru akan masuk kuliah.
Selain Ardot, masih ada tujuh lainnya yang tercatat sebagai wisudawan terbaik UHO gelombang pertama periode April-Juli 2019. Berikut adalah daftar nama wisudawan terbaik UHO:
1. Sri Mulyani Purnama, dengan nilai IPK 4,00 dan lama studi 3 tahun 0 bulan, dari Program Studi D-3 Teknik Elektronika Konsentrasi Teknik Elektromedis, Program Pendidikan Vokasi;
2. Aisyah Riski Anawula, dengan nilai IPK 3,94 dan lama studi 3 tahun 10 bulan, dari Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis;
3. Hardita Hatta, dengan nilai IPK 3,88 dengan lama studi 3 tahun 11 bulan, dari Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya;
4. Azlan, dengan nilai IPK 3,81 dan lama studi 4 tahun 0 bulan, dari Program Studi Produksi Ternak, Fakultas Peternakan;
5. Sujuti Sudirman, dengan nilai IPK 3,77 dengan lama studi 3 tahun 8 bulan, dari Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum;
6. Novtrian Exelline Eklesya, dengan nilai IPK 3,70 dan lama studi 4 tahun 11 bulan, dari Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian;
7. Muh. Ikhsan Prabowo, dengan nilai IPK 3,46 dan lama studi 3 tahun 11 bulan, dari Program Studi Ilmu Lingkungan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan;
Sementara Rektor UHO Muhammad Zamrun berpesan kepada para wisudawan agar memanfaatkan ilmunya untuk kemaslahatan hidup manusia.
Baca Juga : Diwisuda Juli 2019, 365 Mahasiswa USN Kolaka Telah Kantongi PIN
“Perjuangan saudara hari ini belum berakhir, namun ini barulah permulaan. Sebelumnya, yang saudara hadapi hanyalah kelas kecil yang beranggotakan 30-100 orang, tetapi di luar sana kelas yang akan kalian hadapi jauh lebih besar, dan tantangannya jauh lebih sulit dari menjawab soal-soal dosen saudara,” ujar Zamrun.
Ia melanjutkan, banyak yang menurut pandangan kita cerdas, pintar, IPK-nya tinggi, namun hidupnya masih jauh dari kesuksesan. Sebaliknya ada yang prestasinya biasa-biasa saja, tetapi kesuksesan selalu menyertainya.
“Ini bisa jadi orang yang IPK-nya tinggi itu, ilmunya tidak berkah bagi hidupnya mungkin karena pernah menyakiti gurunya atau mungkin nilainya diperoleh dengan cara yang tidak benar, selalu menyontek saat kuliah dan sebagainya,” ujar Zamrun. (a)