ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Usai dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa dan Gusli Topan Sabara berbenah dalam hal tata kelola anggaran agar dapat mewujudkan janji politik mereka kepada masyarakat dibeberapa sektor yang menjadi program unggulan.
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa mengaku sejak dirinya kembali memimpin daerah penghasil beras terbesar di Sulawesi Tenggara (Sultra), ia hanya disisakan anggaran sekitar Rp 1 miliar lebih, sehingga pihaknya harus berfikir keras untuk dapat memenuhi sebagian janji politiknya yang juga memerlukan anggaran besar.
Untuk menyiasati itu, pemerinta mengejar beberapa perusahan tambang yang dianggap masi memiliki tunggakan pajak. Diantaranya PT Virtue Dragon Nikel Industri (VDNI) yang beroperasi di Kecamatan Morosi serta PT Rio Tinto yang beroperasi di Kecamatan Routa.
“Kalau Virtue Dragon saat ini sudah mulai melakukan pembayaran atas tunggakan izin. Kalau PT Rio Tinto kami sudah komunikasi dengan manajemennya untuk segera melunasi hutang mereka sejak 2014 lalu, “Kata Bupati dua periode ini, Jum’at (9/11/2018)
Meski begitu mantan Ketua DPRD Konawe itu belum mau membeberkan total rupiah yang sudah dibayar oleh PT VDNI yang diketahui menunggak pajak sekitar Rp 20 miliar. Begitu juga dengan jumlah utang PT Rio Tinto yang selama ini tidak banyak diketahui publik tentang keberadaan perusahaan tersebut.
Kata dia, Pemda Konawe sendiri saat ini terus melakukan upaya agar program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik.
“Tentunya semua program pasti membutuhkan anggaran. Dengan sisa anggaran yang ada kami bisa berbuat apa, makanya kami harus mencari sumber pendapatan lain yang memang merupakan hak kabupaten Konawe,” tutupnya
Diberitakan sebelumnya bahwa PT Virtue Dragon Nikel Industri masih memiliki utang sebesar Rp 20 miliar kepada Pemda Konawe terkait proses perizinan. Sementara untuk PT Rio Tinto sendiri belum ada data resmi tentang jumlah utang yang harus dibayarkan. (B)