ZONASULTRA.COM, KENDARI – Anggaran pemilihan Gubernur (Pilgub) di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tahun 2007 ternyata hanya Rp. 11 Miliar lebih. Kenaikan anggaran tersebut meroket 800 persen pada Pilgub 2012 yakni Rp. 81,9 miliar.
Ketua KPU Sultra Hidayatullah mengatakan untuk rancangan anggaran Pigub 2018 mengalami peningkatan 500 persen dibandingakan Pilgub 2012. Total anggaran dalam rancangan anggaran yang kini tengah dibahas Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yakni Rp. 464 miliar.
Anggaran tersebut masih memungkinkan mengalami pembengkakan karena masih ada beberapa kegiatan yang belum dimasukan dalam rincian anggaran. Kegiatan-kegiatan itu yakni biaya pemeriksaan pskologi, pemeriksaan bebas narkoba, biaya stiker sensus calon perseorangan, dan beberapa kegiatan lain.
“Namun masih bisa juga berkurang karena ada dana sharing dari 3 daerah yang juga melaksanakan Pilkada bersamaan dengan Pilgub yakni Bau-Bau, Konawe, dan Kolaka. Belanja honor bisa digunakan dari anggaran Pilkada tiga daerah tersebut,” ujar Dayat sapaan akrab Hidayatullah di sela-sela acara Konsultasi Publik Rancangan Anggaran Pilgub di Sekretariat KPU Sultra, Selasa (18/10/2016).
Beberapa alasan meroketnya anggaran Pilgub yakni perubahan regulasi misalnya untuk honorarium yang harus mengikuti standar Surat Mentri keuangan no. 118 tahun 2016 dan adanya penambahan pemekaran wilayah. Hal itu berkonsekuensi terhadap administrasi penyelenggaran Edhock KPU.
Yang berpengaruh juga adalah kewajiban KPU untuk meningkatkan partisipasi pemilih lewat sosialisasi yang harus kuat sebagai bagian dari pendidikan politik. Selain itu, faktor lainnya adalah bertambahnya jumlah pemilih misalnya di tahun 2012 hanya Rp. 1,7 juta dan pada 2018 diperkirakan sudah mencapai Rp.1,9 juta. (A)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Rustam