ZONASULTRA.COM, KENDARI – Capaian program penanggulangan penyakit tuberkulosis (TBC) di Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2020 cukup menggembirakan. Angka kesembuhan pasien tahun 2020 mencapai 81,4 persen dari total kasus TBC yang ditemukan.
Hal itu diungkapkan Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Usnia dalam acara peringatan hari Tuberkulosis Sedunia 2021 yang dirangkaikan dengan acara Sosialisasi (Infeksi Laten TB) di Yayasan Pendidikan Al-Qalam Kendari, pada Kamis (25/3/2021). Acara tersebut diikuti sejumlah pengurus yayasan, guru dan perwakilan siswa Yayasan Pendidikan Al-Qalam Kendari.
Usnia menyebutkan, jumlah kasus TBC di tahun 2020 sebanyak 2.559 kasus dengan 29 persen di antaranya adalah kasus baru. Angka kematian mencapai 103 orang atau 2,5 persen. Sedangkan angka kesembuhan pasien sebanyak 2.241 orang (81,4 persen).
Capaian tersebut, kata Usnia, tidak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Sultra bersama unsur dinas kesehatan kabupaten/kota dan puskesmas serta beberapa elemen lintas sektor dalam rangka penanggulangan penyakit TBC. Upaya penanggulangan TBC yang dilakukan di antaranya adalah terus melakukan upaya penyisiran kasus TBC sejak tahun 2018, ekspansi layanan Tuberkulosis Resistan Obat (TBRO) dan membentuk Koalisi Organisasi Profesi TB (KOPI TB). Selain itu instalasi mesin TCM (tes cepat molekuler) juga dilakukan hingga level puskesmas. Mesin TCM tersebut berfungsi sebagai sarana penegakan diagnosa TB resisten.
Ia juga berpesan agar masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam mencegah penularan penyakit TBC ini. Seperti diketahui, TBC merupakan salah satu penyakit dengan penularan yang sangat mudah yakni melalui udara. Potensi penyebarannya pun juga hampir di setiap tempat keramaian baik itu tempat kerja, sekolah, tempat umum bahkan terlebih lagi di lingkungan keluarga.
“Penyakit ini cukup berbahaya. Jika tidak diobati dapat menyebabkan kematian dan jika pengobatan tidak ditangani hingga tuntas dapat menyebabkan resistensi obat,” jelasnya. (*)
Editor: Muhamad Taslim Dalma