Anisi Sang Legenda Dayung Sultra dan Harapan yang Belum Tuntas

Anisi Sang Legenda Dayung Sultra dan Harapan yang Belum Tuntas
LEGENDA DAYUNG - Anisi bersama pasangan emasnya, Abdul Razak ketika masih berjaya menjadi atlet dayung nasional maupun internasional. (M Rasman Saputra/ZONASULTRA.COM)

Anisi Sang Legenda Dayung Sultra dan Harapan yang Belum TuntasLEGENDA DAYUNG – Anisi bersama pasangan emasnya, Abdul Razak ketika masih berjaya menjadi atlet dayung nasional maupun internasional. (M Rasman Saputra/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Diera tahun 90-an hingga awal tahun 2000 sosok ini sangatlah disegani oleh seluruh pendayung kayak di Indonesia maupun Asia. Siapakah dia ? Dialah Anisi, mantan pendayung terbaik Sultra dan Indonesia. Dengan segudang prestasi yang pernah diraih, dia memang layak disebut legenda.

Anisi Sang Legenda Dayung Sultra dan Harapan yang Belum Tuntas
Anisi

Dia mulai mendayung saat usianya masih remaja, 16 tahun. Besar di daerah pesisir membentuk pria kelahiran Bone-bone pada 7 Juni 1969 yang saban kala itu hari bergelut dengan koli-koli sejenis sampan tradisional terbuat dari kayu untuk memancing maupun sekadar bermain di perairan kampung halamanya, membentuk bakat alami Anisi sebagai pendayung, hingga akhirnya mengantarkanya menjadi pendayung handal hingga menjadi modal utamanya mengukir prestasi.

Satu per satu prestasi dan gelar diraih Anisi. Spesialisai pendayung kayak ini pemilik 5 medali emas. Medali Emas Sea Games 1989 di Malaysia. Medali Emas Asian Games 1990 di Beijing. Medali Emas Sea Games 1991 di Manila. Delapan Besar Olimpiade 1992 di Barcelona. Medali Emas Sea Games 1993 di Singapura Medali Perak Asia Games 1994 di Jepang. Selanjutnya Medali Emas PON XVI 2004 di Palembang. Karena prestasinya itulah pada pertengahan Desember 2017, Anisi menerima penghargaan sebagai atlet legendaris oleh kementerian pemuda dan olahraga Republik Indonesia.

Dimasanya, kemampuanya cemerlang Anisi ditakuti oleh lawan-lwannya. Bahkan tidak jarang ketika itu lawan-lawan Anisi di nomor kayak 1 langsung ciut nyali bertandingnya ketika akan berhadapan dengan pria berperewakan tinggi ini

Salah satu prestasi fenomenal dari legenda dayung Sultra ini, adalah berhasil masuk delapan besar dalam Olimpiade Barcelona 1992. Prestasi yang diraih oleh pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sultra ini, hingga sekarang belum sekali pun disamai oleh pendayung kayak yang ada di Indonesia saat ini.

Tidak hanya sampai disitu, di masanya Anisi juga sangat disegani di tingkat Asia. Salah satu prestasi mentereng yang pernah dicatatkannya adalah ketika berhasil meraih medali emas dinomor kayak 1 putra di kejuaraan Asia di Jepang. Selain itu masih diajang yang sama pendayung dengan tinggi badan 175 cm tersebut berhasil meraih medali perak dinomor kayak 2 putra bersama pasangan saat itu Abdul Razak.

Ketua harian Pengprov PODSI Sultra, Idham Hatta mengaku bangga akan prestasi yang diraih veteran pendayung Bumi Anoa itu. Menurut Idham untuk menelorkan kembali atlet seperti Anisi mungkin akan sulit lagi terulang dalam kurun waktu 50 tahun. Sebab Anisi bukan terbentuk hanya kartena latihan dan kedisiplinan yang tinggi, tetapi atlet dayung legenda Sultra tersebut memiliki bakat alami yang sudah dimilikinya sejak lahir di Kepulauan Buton.

“Untuk mendapatkan atlet seperti Anisi sangatlah sulit. Sebab seorang Anisi bukan saja memiliki kemampuan mendayung yang baik, tetapi kedisplinannya dalam menjalankan latihan sangat sulit dimiliki atlet saat ini. Bahkan dalam mengatur makanan yang dikonsumsi pun Anisi sangat menjaga untuk tidak mengkonsumsi sambal,”jelasnya, padazonasultra.id.

Berkat hidupnya yang teratur tersebut, Anisi masih mampu meraih medali emas di PON XVI dengan usia 35 tahun yang untuk kategori atlet dayung sudah tidak muda lagi. Saat itu berpasangan dengan Absir dinomor kayak 2 putra jarak 500 meter Anisi mampu menutup karirnya sebagai atlet Sultra dengan prestasi emas.

Tidak sampai disitu, berkat prestasinya meraih medali emas di PON XVI di Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut Anisi dipanggil masuk dalam tim Nasional Dragon Boat Indonesia yang berlaga di Sea Games. Hasilnya sangat memukau Anisi kembali berhasil menyumbangkan tiga medali emas bersama tim Nasional Indonesia.

Tetapi dibalik prestasi yang dicatatkan ayah dari lima orang anak ini, Anisi yang kini menjadi pelatih dayung berambisi mencetak atlet dayung berprestasi seperti dirinya ketika masih berlaga.

“Saya saat ini sudah tidak bisa lagi mengharumkan nama Sultra dan Indonesia sebagai atlet. Tetapi saya berambisi mampu mengharumkan Indonesia dan Sultra sebagai seorang pelatih yang bisa mencetak atlet-atlet dayung handal,” urainya bercerita tentang harapanya terhadap olahraga dayung.  (A)

 

Reporter : M Rasman Saputra
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini