ZONASULTRA.COM, KOLAKA – PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjual daya listrik sebesar 5 mega watt (MW) kepada PT PLN. Penjualan ini ditandai dengan penandatangan nota kesepakatan tentang Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) antara PT Antam UBPN Sultra dengan PT PLN di Wisma Fitrah, Kompleks Antam Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Jumat (21/10/2016).
General Manager PT Antam UBPN Sultra Tri Hartono mengatakan, setelah pihaknya berhasil membangun sumber tenaga listrik (power plant) berbasis PLTU berkapasitas 2×30 MW, Antam mengalokasikan daya listrik tersebut sebesar 5 MW untuk masyarakat Kolaka.
Pembangkit listrik yang menggunakan batu bara itu telah beroperasi sejak bulan Juni lalu itu sebenarnya bertujuan untuk memenuhi pasokan listrik pabrik feronikel dan implasment Antam yang selama ini masih mengandalkan pembangkit listrik diesel dengan bahan bakar minyak solar.
“Namun dalam perjalanannya, kami melihat pasokan listrik di Kolaka masih belum baik. Untuk itu, kami berinisiatif untuk membantu memberikan daya listrik yang ada,” ujar Tri Hartono usia menandatangani perjanjian jual beli listrik tersebut.
Menurutnya, pembangunan PLTU yang ada saat ini dapat menutupi beban operasional hingga 40 persen untuk biaya listrik. Saat ini PLTU tersebut sudah beroperasi dengan normal. Dari kebutuhan itu, Antam bisa menyisihkan 5 mega watt untuk kepentingan masyarakat Kabupaten Kolaka.
Dengan perjanjian jual beli listrik ini, Tri Hartono berharap dapat meningkatkan kapasitas listrik di Kolaka. Dan dengan tambahan energi listrik tersebut bisa menambah tumbuhnya sumber-sumber ekonomi yang baru.
Di tempat yang sama, GM PT PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat (Sulselrabar) Warsito Adi mengungkapkan, saat ini Antam dan pihaknya sudah menyelesaikan koneksi jaringan yang menghubungkan sumber listrik Antam dengan PLN.
“Tinggal menjalani proses percobaan. Minggu depan sudah bisa rampung semua,” ujar Warsito.
Warsito mengkalkulasi, sumber daya listrik dari Antam itu dapat menutupi kebutuhan aliran listrik hingga 10 ribu pelanggan, di mana saat ini jumlah pelanggan listrik di Kolaka sudah mencapai 42 ribu pelanggan.
Dia menilai, sumber listrik yang dibeli dari Antam itu tergolong sangat murah. Hanya mencapai Rp. 850 per kwh. “Harga listrik yang dibeli dari Antam jauh lebih murah dibanding biaya listrik yang dioperasikan PLN sendiri. Dengan harga TDL saat ini sekitar Rp. 650 rupiah, sementara harga jual listrik saat ini mencapai 950 per kwh,” jelas Warsito.
Dia juga menyinggung pengelolaan listrik PLN di Kolaka yang masih belum stabil. Menurutnya, seringnya terjadi pemadaman listrik saat ini dikarenakan cadangan daya yang dimiliki PLN pas-pasan.
Dengan cadangan daya listrik PLN saat ini sebesar 1,5 MW, tak mampu mengatasi penumpukan arus pada saat beban puncak yang menyebabkan mesin listrik mati. Namun dengan adanya tambahan daya dari Antam saat ini, Warsito optimis, pasokan listrik di Kolaka akan kembali stabil.
Selain itu, upaya pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat Sultra, lanjut Warsito akan mulai dilakukan pada bulan Desember tahun depan, di mana pasokan listrik tersebut akan diambill dari jaringan interkoneksi listrik di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.
Bupati Kolaka, Ahmad Safei mengapresiasi perjanjian jual beli listrik yang dilakukan oleh Antam dan PLN itu. Menurutnya, penandatangan itu merupakan moment bersejarah bagi Kolaka.
Safei mengatakan, kebutuhan listrik untuk Kabupaten Kolaka akan semakin bertambah. Karena saat ini sebuah perusahaan perikanan terbesar di Indonesia akan membangun coldstred berkapasitas 100 ton di Kolaka, termasuk pabrik es. Sehingga keperluan listrik dalam pembangunan ekonomi di Kolaka masih sangat besar.
“Belum lagi kebutuhan beberapa perusahaan tambang nikel untuk mengoperasikan smelternya,” kata Safei dalam sambutannya saat menghadiri acara itu.
Safei berharap, dengan adanya sinergi ini kebutuhan listrik masyarakat dapat terpenuhi, khususnya Kecamatan Pomalaa dan umumnya Kabupaten Kolaka.
Selain itu, untuk pemenuhan kebutuhan penerangan, pasokan listrik ini diharapkan dapat menumbuhkan industri rumah tangga maupun industri lainya semakin berkembang.
“Kalau sudah seperti itu, maka perputaran ekonomi semakin maju dan tentunya hal ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Kolaka dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Safei. (A)
Reporter: Abdul Saban
Editor: Jumriati