ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Perusahaan pertambangan nikel milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerahkan bantuan dana kemitraan kepada 49 calon mitra binaan Antam, di ruang Harmoni Main Office PT Antam UBPN Sultra, Kamis (31/3/2016).
Vice President HR&CSR, Antam UBPN Sultra, Hakim Nur Mampa mengatakan, dana program ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang menjalankan usaha mikro dalam berbagai sektor, seperti industri pertanian, perdagangan, peternakan, perkebunan, perikanan dan jasa lainnya.
“Kita berharap, program ini bisa berdampak signifikan untuk mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat,” jelas Hakim saat membuka acara penerimaan bantuan itu yang didampingi oleh Eksternal Relation Asisten Manager, Umar Yahya.
Menurutnya, meskipun tahun ini Antam mengalami tantangan yang cukup berat karena situasi perekonomian Indonesia serta harga komoditas nikel yang belum membaik, namun Antam terus berupaya menjalankan program ini agar tepat sasaran.
“Sesuai dengan amanat pemerintah, Antam hadir untuk membantu pengembangan perekonomian masyarakat dan memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama warga di sekitar wilayah operasi kami,” ujarnya.
Hakim juga berharap agar kegiatan penyaluran dana program kemitraan itu bisa menjadi salah satu kontributor Antam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bermanfaat bagi stakeholder serta terjalinnya hubungan yang harmonis melalui sinergitas kemitraan antara masyarakat, pemerintah dan Antam.
Di tempat yang sama, Asisten Manager PKBL Antam UBPN Sultra, Aristan mengatakan, sesuai perencanaannya, dana program kemitraan tahun ini sebesar Rp. 6 miliar yang akan disalurkan dalam setiap triwulan. Namun dalam berjalannya, ternyata permintaan bantuan melalui program ini sangat tinggi.
“Tahap pertama tahun ini kita salurkan sekitar Rp 2 miliar atau 30 persen dari kuota dana program yang disiapkan,” katanya.
Aristan mengakui, realisasi penyaluran dana program kemitraan tahun ini lebih besar ketimbang tahun lalu yang berkisar Rp 3 miliar. Hal itu dikarenakan tingginya angka pengembalian pinjaman masyarakat dalam program ini.
“Program dana kemitraan ini merupakan dana bergulir. Karena kolektibilitas atau tingkat pengembalian mitra binaan sangat tinggi pada tahun 2015 lalu, maka penyaluran dana program tahun ini juga jauh lebih baik,” jelasnya.
Penulis: Abdul Saban
Editor: Jumriati