ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Sikap cepat tanggap jajaran manajemen PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra) terhadap bencana alam patut diacungi jempol.
Pasalnya, setelah mendapat informasi terkait bencana banjir yang merendam pemukiman warga di lingkungan V, kelurahan Sakuli, kecamatan Latambaga, kabupaten Kolaka, Sabtu (21/7/2018), hanya dalam beberapa jam, bantuan ANTAM sudah tersalurkan kepada korban banjir.
Vice President Human Capital and Corporate Social Responsibility (VP HC and CSR) PT ANTAM UBPN Sultra Kamsi mengungkapkan, bantuan untuk korban banjir bagi warga kelurahan Sakuli itu didistribusikan setelah pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Sosial kabupaten Kolaka.
Sekitar pukul 12.30 Wita, satu unit mobil double cabing yang dikerahkan ANTAM untuk mengantar bantuan itu tiba di Pos Komando (Posko) banjir di kelurahan Sakuli.
(Baca Juga : Banjir di Kolaka, 41 Rumah di Sakuli Terendam)
“Bantuan yang kita salurkan kali ini adalah bahan makanan untuk korban banjir. Semoga dengan bantuan logistik ini, mereka (korban banjir) dapat meringankan beban masyarakat yang tengah menghadapi musibah bencana banjir ini,” kata Kamsi yang didampingi Comdev Assistant Manager PT ANTAM UBPN Sultra, Umar Yahya saat menyerahkan bantuan di Posko banjir kelurahan Sakuli.
Sementara itu, Community Social Responsibility (CSR) Manager ANTAM UBPN Sultra, Muhammad Rusdan yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menjelaskan, bantuan itu merupakan komitmen perusahaan tambang BUMN di Pomalaa itu terhadap masyarakat yang mengalami bencana alam di wilayah operasinya, di Kolaka.
Kata Rusdan, kepedulian itu diwujudkan dengan memasukkan kegiatan bantuan bencana alam dalam salah satu sasaran penyaluran CSR ANTAM, yakni program ANTAM Peduli.
Diketahui, pada pukul 05.00 Wita Sabtu (21/7/2018) pagi, puluhan rumah warga di lingkungan V kelurahan Sakuli, kecamatan Latambaga direndam banjir. Sebanyak 41 unit rumah penduduk direndam banjir dengan air mencapai 1,5 meter hingga 2 meter.
Data BPBD Kolaka mencatat, banjir itu mengakibatkan 200 jiwa kehilangan materi, 2 unit rumah rusak berat dan 14 unit lainnya dalam kondisi rusak ringan. (*)
