ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Tenggelamnya Kapal Motor (KM) Lestari Maju tenggelam di Perairan Selayar, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan (3/7/2018) meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Dikabarkan bahwa kapal karam saat melakukan perjalanan dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba menuju Pelabuhan Pamatata, kabupaten Selayar.
Kejadian serupa juga terjadi beberapa waktu yang lalu, tiga hari setelah lebaran Kapal penumpang KM Sinar Bangun dari Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dikabarkan terbalik di Danau Toba.
Hal ini tentu saja menjadi catatan bagi pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan dan anggota legislatif di Senayan. Tak terkecuali anggota Komisi V DPR RI Ridwan Bae.
Ridwan mengungkapkan bahwa musibah itu terjadi lantaran kurangnya antisipasi dan alokasi pembangunan yang belum menyasar pada aspek prioritas.
“Harusnya pembiayaan negara yang begitu minim dapat diarahkan pada aspek-aspek terutama pada keamanan,” ujar Ridwan Bae saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan pada Rabu (4/7/2018).
Tidak terkecuali Wakatobi menjadi perhatian khusus anggota DPR RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra) ini. Ridwan menuturkan bahwa di Wakatobi sendiri memiliki musim teduh ada musim berombak. Apalagi Wakatobi telah menjadi salah satu destinasi prioritas pemerintah Indonesia, sementara insfrastrukturnya masih sangat lemah.
“Padahal 2019 tinggal setahun lagi. Oleh karena itu saya minta secara keras yang namanya Wanci, Kalaedupa, Tomia dan Binongko itu harus segera dibangun pelabuhan ferinya,” ujar Ridwan.
(Baca Juga : Ridwan Bae Tak Ingin Bendungan Pelosika Terkorbankan)
Permintaan pembangunan pelabuhan feri tersebut telah sampaikannya dalam rapat bersama Dirjen Perhubungan Darat hari ini.
“Harus segera dibangun, tidak boleh ditunda-ditunda lagi. Saya tidak mau kejadian nanti kayak Danau Toba, orang sudah korban baru kemudian bangun,” tegas politisi Golkar ini.
Pasalnya usai tragedi Danau Toba, pemerintah segera memperbaiki fasilitas perhubungan laut dan akan dibangun dengan lima pelabuhan ferinya.
Mengantisipasi hal ini, Ridwan Bae mendorong pemerintah segera mempercepat pembangunan pelabuhan feri terutama di Kabupatem Wakatobi yang sebagian besar adalah perairan.
“Jangan sudah kejadian baru kemudian Dirjen perhubungan atau pemerintah mengambil langkah kongkrit. Sebelum kejadian harus ada upay kongkret, saya tidak mau kejadian seperti itu terjadi di Sultra,” pungkasnya.(B)