ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Nasir mengatakan untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian perlu ada sinergitas bersama instansi terkait lainnya.
Untuk mengatasi kekeringan ini diperlukan kerjasama seluruh instansi terkait mulai dari Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, Dinas Pekerjaan Umum, Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan instansi teknis lainnya.
Meskipun telah ada bantuan dari Kementerian Pertanian berupa pompa air, namun pihaknya tidak bisa bekerja sendiri mengatasi persoalan tersebut. Sebab yang terjadi di lapangan saat ini, air yang akan dipompa sudah sangat berkurang.
Menurutnya, jika terjadi banyak kendala dan masalah dari saluran primer dan sekunder, maka air tidak bisa menjangkau lahan pertanian. Kalau pun ada yang sampai paling hanya sedikit.
Menyikapi kendala itu, pihaknya mengajak instansi lainnya untuk memperhatikan masalah lingkungan ini. Perlu ada kerjasama secara terintegrasi dan bersinergi membangun pertanian di wilayah Sultra semakin baik ke depan.
“Pertanian tidak bisa jalan sendiri, pertanian hanya menggunakan air tetapi yang menyediakan sarana prasarana itu dari pekerjaan umum (PU) dan instansi lainnya,” ujar Nasir ditemui di Kendari, Kamis (18/10/2018).
Mantan Kepala Bappeda Konawe ini menyebutkan bahwa lahan pertanian di wilayah Sultra terdapat pengairan tetapi berasal dari irigasi desa. Di Kabupaten Konawe pun tidak semua beririgasi teknis. Dari hampir 138 ribu hektar, masih ada 28 ribu hektar yang non irigasi.
“Inilah yang terancam kekeringan. Kita tentunya menyiasati masalah ini, karena bukan pekerjaan tiba-tiba,” tegasnya.
Oleh karena itu, selain bekerjasama dengan instansi teknis, langkah pertama untuk mengatasi permasalahan yang kerap melanda petani adalah mengedukasinya dalam menghadapi situasi iklim yang ekstrim melalui sekolah lapang di beberapa kabupaten.
Sehingga, dengan adanya langkah tersebut dapat meningkatkan produksi pertanian di wilayah Sultra terkhusus komoditi padi. Ia pun optimis baik musibah banjir dan kekeringan yang melanda di wilayah Sultra tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi hasil pertanian Sultra tahun 2018 ini. (B)
Reporter: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati