ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi menutup sementara seluruh objek wisata di wilayah itu mulai Senin (20/4/2020) hingga waktu yang belum ditentukan. Hal itu dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 atau Virus Corona.
Wisata, seperti tempat permandian merupakan sarana masyarakat untuk mengisi hari libur selama adanya aturan pembatasan beraktivitas. Permandian air panas wawolesea yang berada di kecamatan wawolesea menjadi salah satu pilihan masyarakat Konut untuk berwisata.
Namun, karena dinilai rawan bisa menimbulkan penularan virus corona, pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan untuk menutup sementara agar tidak mengundang keramaian.
“Mulai hari ini, Senin (20/4/2020) wisata air panas wawolesea dan lainnya di tutup untuk semua kalangan sampai masa penanganan Covid 19 ini berakhir,”tegas Bupati Konut, Ruksamin dalam sambutannya saat menyalurkan paket sembako di Kecamatan Lasolo, Senin siang.
Diungkapkan, penutupan akses wisata di Bumi Oheo itu berlaku untuk para wisatawan lokal maupun luar daerah. Dan telah ditindak lanjuti ke masing-masing pemerintah kecamatan yang wilayahnya memiliki tempat hiburan atau rekreasi.
Sementara itu, Camat Wawolesea, Bastian menjelaskan, alasan pemerintah menutup lokasi tempat wisata karena banyaknya pengunjung yang masuk, namun tidak mengikuti aturan atau protokol kesehatan yang ditetapkan tim gugus percepatan penanganan Covid-19.
“Ini untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona. Sebab kebijakan pemerintah untuk pengunjung memakai cuci tangan yang disiapkan tidak dihiraukan, tidak ada yang melaksanakan olehnya itu untuk mengatasi dilakukan penutupan secara menyeluruh,”terangnya.
“Habis ada kejadian, salah seorang tidak mau cuci tangan. Sehingga timbul pertengkaran antara warga dan yang jaga pos,”tambahnya.
Bastian menambahkan, terkait penutupan akses wisata salah satunya di Wawolesea juga menindaklanjuti laporan tokoh masyarakat yang resah dengan meningkatnya pengunjung, sehingga rentan menimbulkan penularan virus Corona. (b)
Reporter: Jefri Ipnu
Editor : Kiki