Aplikasi MyPertamina: Polemik Baru Masyarakat

Aplikasi MyPertamina: Polemik Baru Masyarakat
Husnaini

Inovasi yang diluncurkan oleh PT. Pertamina salah satunya bertujuan untuk membantu perseroan dalam melakukan pencocokan data pengguna yang akan membeli BBM bersubsidi agar tepat sasaran dan untuk mengatasi kecurangan di lapangan seperti adanya penimbunan serta BBM subsidi yang kerap kali masih digunakan oleh mobil-mobil mewah yang seharusnya tidak diperuntukkan bagi kalangan mereka. BBM non-subsidi seperti Dex dan Pertamax bisa menjadi pilihan bagi pengguna kendaraan mewah.

Aplikasi MyPertamina menjadi polemik baru di kalangan masyarakat saat ini, khususnnya pemilik kendaraan bermesin diesel maupun nondiesel. Pasalnya, masyarakat harus mengunduh terlebih dahulu Aplikasi MyPertamina sebelum mengisi BBM jenis solar dan pertalite di SPBU. Aplikasi tersebut belum ditetapkan secara resmi akan tetapi sudah diujicobakan beberapa hari sebelum tanggal 1 juli 2022 pada beberapa SPBU di kabupaten Kolaka.

Aplikasi MyPertamina: Polemik Baru Masyarakat Kamis, 30 Juni 2022 tampak antrean panjang di SPBU Sabilambo-Kolaka. Masyarakat yang sedang mengantri sejak pagi hari bahkan beberapa supir yang rela bermalam mengantrikan kendaraannya demi mendapatkan bahan bakar bio-solar. Mengingat kebutuhan bahan bakar solar yang sangat tinggi dan terbatasnya persediaan solar di Sulawesi Tenggara khususnya di Kabupaten Kolaka.

Terpantau tiga kendaraan pertama yang berhasil mengisi BBM dengan menggunakan Aplikasi MyPertamina. Akan tetapi selebihnya terkendala oleh jaringan mengakibatkan penundaan pengisian bahan bakar hingga selang tiga jam kemudian baru aplikasi kembali normal. Tidak sampai disitu Aplikasi kembali mengalami gangguan jaringan hingga sore hari. Beberapa pengendarapun sudah tidak bersabar lagi menunggu, sehingga para pengendara bernegosiasi dengan petugas SPBU agar pengisian BBM dilakukan secara manual. Akhirnya pengisian BBM bio solar kembali dilakukan secara manual tanpa aplikasi MyPertamina. “Sudah hampir enam jam menunggu, kendaraan saya baru bisa bergeser karena jaringan kurang bagus itupun baru tiga (3) kendaraan tadi yang berhasil mengisi pakai aplikasi eror lagi,” pungkas salah seorang pengantri BBM.

Tanda ketidaksiapan Inovasi MyPertamina diluncurkan, terlihat dari banyaknya keluhan masyarakat sejak Aplikasi MyPertamina diujicobakan pada beberapa SPBU khususnya di Kabupaten Kolaka. PT. Pertamina perlu meninjau ulang dan mencari solusi untuk mengatasi masalah-masalah teknis seperti kendala jaringan yang kerap dialami. Bukan hanya menunggu hingga jaringan kembali stabil karena justru akan menyulitkan para pengguna maupun petugas SPBU. Inovasi diciptakan untuk memberikan kemudahan bukan hanya bagi pemilik tapi yang lebih utama bagi konsumen. Supaya tidak memberikan kesan menyulitkan ataupun memperlambat pekerjaan.


Penulis : Husnaini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini