ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Bupati kabupaten Wakatobi, Arhawi menggandeng Hardin Laomo sebagai pasangannya pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Wakatobi tahun 2020.
Renacananya, pada bulan Agustus 2020, Arhawi dan Hardin Laomo bakal mendeklarasikan diri sebagai Calon Bupati dan calon Wakil Bupati kabupaten Wakatobi. Hal itu dikatakan sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Wakatobi, Salih Hanan.
“Yang pastinya beliau itu adalah mantan Sekretaris Daerah (Sekda) di era Hugua, jadi sudah pasti pengalaman birokrasinya mungkin agak lebih baik ketimbang yang lain, kemampuan menata birokrasi juga sudah tidak diragukan lagi. Karena selama menjabat sebagai Sekda, tidak ada cacat dan masalah. Kita melihat beliau bersih di birokrasi,” katanya, melalui sambungan telepon, Senin, (27/7/2020).
Keputusan ini juga sudah menjadi opsi dari partai, kata dia, partai tidak vakum dalam melihat dinamika pergeseran politik sehingga sudah dipersiapkan opsi tersebut, antara lain adalah Hardin Laomo.
Menurutnya, beliau juga tokoh yang dituakan dan disegani di Wakatobi. Artinya kata dia, Hardin adalah sosok yang bijak dalam memandang berbagai macam persoalan dan serta dalam mengambil keputusan.
Kombinasi antara Arhawi dan Hardin dinilai sempurna karena keduanya dapat saling melengkapi kekurangan. Tak hanya itu, beberapa partai pendukung lain nanti bakal diumumkan saat deklarasi.
“Ada beberapa partai, tapi sekarang ini Demokrat dulu lah, jadi dua dengan Golkar sudah tuntas. Akan ada banyak kejutan, kita juga nanti akan membentuk sekretariat bersama (sekber) koalisi, bukan hanya satu atau dua, bisa empat sampai lima partai pengusung,” katanya.
Deklarasu bajkal digelar di Dasita Resort dan saat ini sedang dalam proses persiapan. Deklarasi itu jufa bakal dilakukan secara online dan para pendukung akan bersiap pada titik yang ditentukan di Pulau Wakatobi.
Dia menambahkan, untuk persiapan deklarasi, pihaknya mengikuti protokol Covid-19. Sehingga harus dikordinasikan dengan gugus tugas agar kemudian massa tidak berkumpul di satu tempat.
“Jadi harus dipersiapkan secara matang dulu jangan sampai kita melanggar protokoler Covid-19,” imbuhnya. (a)
Kontributor: Nova Ely Surya
Editor: Ilham Surahmin