ZONASULTRA.COM, KENDARI – Penerapan Aplikasi Satu Data Kesehatan (ASDK) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini belum maksimal karena terkendala jaringan di dua puskesmas yang lokasinya di perbatasan, yakni Puskesmas Labibia dan Puskesmas Nambo.
Sekretaris Program Isphere Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Ahmad Johari saat melakukan kunjungan ke Kantor Dinas Kesehatan Kendari mengungkapkan, untuk program satu data sendiri, di beberapa daerah masih memiliki beberapa kendala seperti kondisi jaringan sehingga aplikasi belum bisa termanfaatkan dengan baik.
Baca Juga : Sekot Kendari Lantik Puluhan Pejabat Pengawas dan Kepala Puskesmas
“Tadi kita liat di sini tidak ada kendala penerapan programnya. Hanya saja memang ada kendala di daerah pinggir terkait jaringan. Tetapi hal itu tidak jadi masalah karena Kominfo akan memasang fiber optik di dua lokasi kantor-kantor Pemerintahan Kota Kendari, semoga semua bisa satu data,” ujar Ahmad ditemui usai melakukan kunjungan di Kantor Dinkes Kendari, Rabu (25/9/2019).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahmaningrum mengungkapkan, sebelum adanya ASDK, Pemerintah Kota Kendari sudah mengembangkan Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan (Sikda) Generik sejak April 2019 lalu. Hanya saja, karena terkendala jaringan sehingga penerapanya belum bisa maksimal.
Baca Juga : Dinkes Kendari Tingkatkan Kapasitas Layanan Puskesmas
“Ada dua puskesmas yang memang masih terkendala jaringan. Untuk itu, kami berencana bersurat ke Telkom, atau jika perlu wali kota untuk memfasilitasi kami terkait jaringan,” ujar Rahmaningrum.
ASDK merupakan aplikasi yang memungkinkan untuk pengumpulan data, mengelola, dan menganalisis data. ASDK juga merupakan sistem yang dapat digunakan melakukan atau mengalirkan data dari dua sistem untuk kemudian keluar dalam satu dashboard penyajian data. (b)
Kontributor: Sri Rahayu
Editor: Jumriati
