Asrama Mahasiswa Muna – Jogjakarta, terpampang nama itu di Plang Nama sebuah bangunan rumah. Bangunan ini terletak di daerah Umbulharjo, Jogjakarta. Tepatnya di Jalan Timoho 2, Gang Alamanda, Kelurahan Muja Muju. Sekilas tak ada yang membedakan dari rumah warga lainnya yang ada disekitarnya. Luas tanah dari bangunan ini adalah kurang lebih 30 x 10 m. Bangunan ini memiliki separuh 2 lantai, dan kamar secara keseluruhan berjumlah 7.
Dalam sejarahnya bangunan ini merupakan eks rumah warga yang kemudian diperjuangkan oleh Himpunan Pelajar – Mahasiswa Muna Sulawesi Tenggara (Hipmmust-Yk) – Jogjakarta untuk menjadi wadah pertemuan sekaligus tempat berdomisili Mahasiswa Muna yang menuntut ilmu di Kota Pelajar ini.
Di tahun 2007, Pemerintah Daerah Kabupaten Muna mengucurkan anggaran untuk pembelian rumah ini. Selang beberapa bulan kemudian, tepatnya dipergantian tahun 2008, asrama ini resmi ditempatgunakan oleh Mahasiswa Muna – Jogjakarta. Menjadi bagian yang turut andil dalam memajukan kegiatan kemahasiswaan Mahasiswa Muna – Jogjakarta.
Mahasiswa Muna – Yogyakarta yang terwadahi dalam Hipmmust-Yk merupakan kelompok paguyuban Mahasiswa yang tergolong aktif dalam mengabdikan diri melalui kegiatan organisasi. Dalam setahun, secara rutin ada berbagai kegiatan inisiator dan juga partisipatif yang diikuti. Tercatat sebagai event rutin ada berbagai kegiatan, diantaranya Makrab (Malam keakraban), Kongres Kemahasiswaan, Donor Darah, Pagelaran Budaya, Olimpiade Olahraga dan lain-lain. Tak jarang pihak Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta pun Perguruan Tinggi di Jogjakarta mengundang organisasi ini dalam acara-acara berbau budaya dan kemahasiswaan.
Asrama Mahasiswa Muna – Jogjakarta, sebagai wadah perkumpulan Mahasiswa Muna – Jogjakarta merupakan sebuah tempat yang sangat menunjang bagi pengembangan Mahasiswa disini. Bangunan yang hanya berjumlah 7 kamar ini ditempati oleh sejumlah 10 orang mahasiswa yang menimba ilmu disini. Selain itu, tidak sedikit pula Mahasiswa yang menjadikan tempat ini sebagai rumah singgah – tempat tinggal nomaden. Jumlahnya tidak terdata. Pengelolaan asrama ini didasarkan pada asas kekeluargaan.
Diluar sebagai tempat tinggal, fungsi bangunan bersifat fungsi kekeluargaan, yakni sebagai tempat transit bagi warga Muna, Mahasiswa yang berkunjung di daerah ini. Secara organisasi, fungsi bangunan digunakan oleh Hipmmust sebagai sekretariat, tempat berdiskusi, rapat, menjamu tamu, dan lain sebagainya. Dapat dikatakan bahwa Asrama Mahasiswa Muna – Jogjakarta merupakan rumah bagi orang Muna yang berada di Jogjakarta.
Tak jarang, unsur pemerintah sebagai eksekutif, juga beberapa Kepala Dinas berkunjung ke tempat ini. Dari legislatif pula sering menyempatkan untuk bersilaturahim jikalau sedang berada di Jogjakarta. Tak berlebihan jikalau fungsi vital bangunan ini mestinya menjadi perhatian bagi Pemerintah.
Dari fungsi Asrama Mahasiswa Muna – Jogjakarta yang bergelimang manfaatnya, ternyata ber-ironi dengan kondisi bangunannya. Bangunan yang tergolong tua ini memiliki kerusakan fisik yang mengganggu aktivitas penghuninya. Kerusakan tersebut dialami sejak tahun 2014 silam, dan hingga hari ini kerusakan-kerusakan yang terjadi merembes dan menimbulkan masalah yang makin serius.
Terdapat sejumlah 4 titik kebocoran atap serius. Hingga menyebabkan beberapa plafon mengalami pelapukan dan nyaris rubuh. Kondisi ini mengkhawatirkan jika dibiarkan begitu saja. Sesekali konstruksi atap dapat roboh dan menimpa penghuni asrama. Menurut pengakuan Tantra, sebagai eks Ketua Hipmmust yang berdomisili disini, kerusakan ini pernah nyaris menimbulkan korban. Dimana kebocoran atap menyebabkan korsleting listrik. Air yang terkadang menggenang jikalau hujan dapat sangat membahayakan.
Fungsi kelistrikan dari asrama ini terkadang terganggu, bahkan untuk di lantai 2 bangunan tidak bisa lagi dialiri listrik. Hingga digunakanlah Terminal Listrik manual yang jaminan keamanannya tergolong sangat rendah. Perbaikan sering dilakukan, namun apa daya kerusakan terus terjadi sebab sulit untuk ditanggulangi perbaikannya jika mengandalkan kantung-pendapatan Mahasiswa.
Dilain sisi fasilitas yang ada cukup memprihatinkan. Kursi, meja dan berbagai peralatan yang diperoleh dari hasil keroyokan dana Mahasiswa, sudah mengkhawatirkan dan tidak layak pakai. Pengadaan-pengadaan secara mandiri dari kantung pendapatan Mahasiswa hanya cukup membeli perabotan yang digunakan beberapa bulan saja. Beli-rusak beli-rusak, siklusnya seperti itu. Meskipun terpelihara jikalau kualitas barang yang mampu dibeli pada dasarnya buruk maka hasilnya terus seperti ini.
Kemandirian dan karya dari Mahasiswa Muna – Jogjakarta yang aktif dalam pembangunan manusia – khususnya Mahasiswa, selayaknya menjadi perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Muna. Fungsi administrasi, fungsi kekeluargaan dari Bangunan Asrama Mahasiswa Muna – Jogjakarta sangat vital, dan sangat ironi jika dibiarkan reot-peot seperti ini.
Konsentrasi belajar, berorganisasi, berkarya para calon generasi penerus Kabupaten Muna sudah selayaknya untuk dikikis oleh perhatian pemerintah terhadap permasalahan yang menimpa Asrama Mahasiswa Muna – Jogjakarta ini.
Bagaimanapun, Mahasiswa dan segala aktivitasnya adalah persiapan bagi kemajuan suatu daerah kedepannya. The Leader of Tomorrow. Membangun manusia-membangun mahasiswa adalah bentuk pembangunan yang mesti mendapat perhatian utama bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Muna.
Oleh : La Ode Muhram Naadu
Penulis Merupakan Pemerhati Sosial