ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Pandemi Covid-19 atau virus corona yang tengah melanda saat ini selain berdampak pada kesehatan juga mempengaruhi prekonomian warga. Mengatasi hal itu banyak cara dilakukan, seperti yang jalankan warga Desa Aseminunulai, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dibawah koordinasi Ketua Gugus Tugas Covid Konut, Ruksamin warga setempat yang tergabung dalam kelompok tani Aseminunulai memanfaatkan lahan menanam nilam sebagai upaya mengatasi persoalan ekonomi di tengah pandemi corona.
Kepala Desa (Kades) Aseminunulai, Ndarto mengatakan, di lokasi seluas 35,5 hektar lahan kosong yang ada di wilayah itu, warga setempat menanam nilam.
“Kita bagi 4 kelompok tani yang didalamnya warga Aseminunulai dengan jumlah tanam bervariasi ada yang 10 hektar, 11 hektar dan 4,5 hektar. Kita juga dukung melalui dana desa. Alhamdulillah masyarakat antusias dukungan dari pemerintah juga sangat baik,”ujarnya, saat ditemui Zonasultra Minggu (7/6/2020).
Ndarto mengatakan, tanaman nilam terbilang populer di dalam maupun luar negeri sehingga mudah untuk memasarkanya. Setelah mengalami proses penyulingan daun nilam menghasilkanminyak atsiri yang sering digunakan untuk pembuatan minyak wangi hingga dupa.
“Masa panen biasa 3 sampai 4 bulan dengan harga jual 1.000 sampai 2.000 perkilo. Pasarannya tidak terlalu sulit karena tanaman nilam ini banyak dibutuhkan. Kami atas nama seluruh kelompok tani di Desa Asemi Nunulai sangat berterimakasih Pemerintah Konut yang begitu maksimal memberi pelayanan untuk datang melakukan panen nilam berasama”ujarnya.
Bupati Konut, Ruksamin yang juga sebagai ketua gugus tugas saat berkunjung ke Desa Aseminunulai bersama tim gugus tugas Covid untuk memonitoring upaya penanganan dan pencegaham Covid-19, serta melakukan panen raya nilam bersama warga dengan menggunakan protokol kesehatan, menyampaikan pengembangan nilam di tengah pandemi Covid -19 saat ini dinilai sangat tepat sebab dapat membantu ekonomi masyarakat akibat dampak dari virus corona.
“Hal-hal positif seperti ini yang terus kami dorong. Kegiatan bercocok tanam sangat membantu kami dan tim gugus tugas dalam melakukan pencegahan covid-19. Selain tanaman nilam, masyarakat juga kembangkan budidaya jagung dan sudah kita lakukan panen raya. Hasilnya sebanyak 200 ton. Sudah kami kirim untuk dijual,”terangnya.
Pria bergelar doktor ini mengharapkan kepada seluruh masyarakat agar dapat memanfaatkan potensi alam yang ada untuk dijadikan sebagai penopang prekonomian. Konut memiliki banyak potensi alam mulai perikanan, perkebunan, pertanian dan pariwisata.
“Langkah Pemerintah Desa Aseminunulai sangat tepat memfasilitasi warganya melalui dana desa untuk pengembangan tanaman nilam, kita harap kedepanya terus bekembang sehingga bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat,”tukasnya. (b)
Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Rosnia