GOLF – Atlet golf asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Naswir berhasil meraih best net overall pada semifinal World Amateur Golfers Championship (WAGC) Indonesia yang digelar di Sentul Highland Bogor 18-19 Oktober 2017 lalu. (Foto : Istimewa)
ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Atlet golf asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Muhammad Naswir berhasil meraih best net overall pada semifinal World Amateur Golfers Championship (WAGC) Indonesia yang digelar di Sentul Highland Bogor 18-19 Oktober 2017 lalu.
Salah satu seri turnamen golf amatir terbaik di dunia itu diikuti 117 peserta seluruh Indonesia yang terbagi dalam 47 club. Peserta semifinal adalah para juara club yang dilaksanakan sejak Januari hingga September 2017 lalu. Juara di turnamen ini akan mewakili Indonesia ke tingkat Asia Tenggara di Malaysia 17 November 2017 mendatang.
Pada semifinal yang digelar 18 Oktober 2017, Muhammad Naswir keluar sebagai juara dan berhak masuk final pada 19 Oktober 2017 melawan pegolf dari Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Untuk kali pertama, atlet golf Sultra bisa menembus final sebuah kejuaraan besar.
Sayangnya warga Kelurahan Wanci, Kecamatan Wangi-wangi ini belum mampu mewakili Indonesia ke level yang lebih tinggi. Ia memiliki selisih dua poin dengan pesaing lainnya gara-gara pukulannya finalty alias bola golf yang dipukulnya keluar dari area dan masuk ke hutan.
Ditemui di kediamannya, Minggu, (22/10/2017), Muhammad Naswir mengatakan bahwa capaiannya hingga bisa masuk semifinal di luar dugaan.
Saat pengumuman masuk 20 besar, dirinya sudah bersiap untuk pulang bersama pelatihnya yang juga Sekretaris Umum Persatuan Golf Indonesia (PGI) Sultra H. Ibrahim Boer. Namun, tiba-tiba panitia memanggil juara terbaik dari grup A sampai D. Salah satunya adalah dirinya.
“Saya juga sempat kaget sehingga pelatih arahkan untuk naik ke podium. Saya itu masih antara yakin dan tidak pada saat itu karena seperti di luar dugaan,” ungkap Naswir.
Lebih lanjut pria yang bekerja di Balai Taman Nasional Wakatobi ini mengungkapkan, untuk menghadapi final semalaman dirinya tidak bisa tidur. Sebab merasa terbebani karena tersisa dirinya yang mewakili Bumi Anoa. Pelatih pun menginstruksikan dirinya untuk bermain dengan tenang.
Kekalahan Naswir di final akan menjadi pelajaran berharga guna mempersiapkan diri untuk ikut serta di event yang sama tahun depan, tentu dengan persiapan yang lebih matang.
“Olahraga golf ini bukan hanya mengandalkan skill, tapi nasib juga menjadi penentu. Tahun depan saya optimis bisa lebih baik lagi, dengan harapan bisa mewakili Indonesia di kancah Internasional. Walaupun saya hanya berlatih di hutan dekat rumah yang luasnya hanya 50 meter, itu bukan menjadi penghalang,” terangnya. (B)
Reporter: Nova Ely Surya
Editor: Jumriati