ZONASULTRA.COM,TIRAWUTA – Yuna begitulah panggilan akrab Muhammad Ayguna Mustakim Darwis. Siswa kelas 10 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) satu di SMA 1 Tirawuta, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara ini memiliki beberapa bakat atau talenta, baik di bidang olahraga maupun di bidang seni.
Begitu banyak prestasi diukir oleh remaja yang lahir di Kota Kendari pada 6 Februari 2005 itu, utamanya di bidang olahraga dan seni. Di antaranya menjadi juara I lomba musik tradisional tingkat Kabupaten Kolaka Timur pada tahun 2018. Ia juga pernah mewakili atau menjadi duta Kolaka Timur dalam lomba cipta puisi tingkat Provinsi tahun 2017 lalu. Yuna juga berhasil terpilih menjadi duta forum anak nasional Sulawesi Tenggara pada tahun 2019 ini.
Di bidang olahraga,Yuna juga sangat aktif menekuni olahraga bela diri yaitu Taekwondo. Olahraga ini ditekuninya sejak duduk di bangku SMP hingga sekarang. Saat ini, Yuna sudah mengenakan sabuk hijau.
Bermain drummer juga menjadi bagian dari talenta Yuna. Bahkan Ia sangat aktif mengikuti festival musik yang diadakan di Kabupaten Kolaka Timur. Dalam dunia musik, Yuna belajar langsung dari sang kakek, Muhammad Arief Tangke yang saat ini berdomisili di Kota Kendari.
Baca Juga : Perjuangan Siswa di Koltim, Menyeberang Sungai Demi Mendapatkan Ilmu Agama
Arief Tangke sendiri adalah seorang seniman musik Kota Kendari yang mahir dan lihai memainkan keybord. Darah seni inilah kemudian mengalir kepada Yuna. Setiap bertandang ke Kolaka Timur Koltim, Arief tak lupa mengajari Yuna bermain alat musik dengan penuh kesabaran.
“Kalau kebetulan kakek berkunjung ke rumah, beliau mengajari saya lagi bermain musik. Begitupula jika saya ke rumah kakek di Kendari maka kami juga biasa bermain musik bersama-sama. Kakek adalah pelatih saya. Beliau banyak mengajari saya,”kata Yuna kepada awak Zonasultra.com, Jumat (16/8/2019).
Dorongan untuk berkarya nyata kepada Yuna tak terlepas dalam partisipasi dan apresiasi yang kuat dari kedua orangtuanya, Mustakim Darwis (ayah) dan Cherany Arief (ibu). Keduanya sangat mensupport anak pertamanya dari dua orang bersaudara tersebut untuk menyalurkan hobi ataupun bakat yang dimilikinya. Bukan saja sebatas ucapan, mereka bahkan menyediakan alat musik dan sarana olahraga Taekwondo untuk anak sulungnya itu.
“Kami hanya berniat guna nendorong anak kami lebih berprestasi lagi dibidang olah raga dan seni. Semoga Yuna pula bisa lebih telaten, tekun, sosial serta berjiwa pemimpin. Terpenting juga dia bisa berkarya demi membantu banyak orang,” ungkap Mustakim.
Bercita-cita Menjadi Polisi
Terlepas dari itu, Yuna juga merupakan siswa berprestasi di sekolahnya. Sejak duduk di bangku SMP 1 Tirawuta, ia selalu mendapat rangking tertinggi di kelasnya. Yuna pula saat ini tengah mempelajari ilmu agama di sebuah pengajian. Kini Yuna aktif belajar ilmu tajwid dan pengahafal surat-surat pendek Al-Qur’an.
Seperti kebanyakan anak-anak lainnya, Yuna juga memiliki satu cita-cita yang kuat. Menjadi polisi itulah pilihan yang dijatuhkan. Cita-cita itu tertanam sejak Yuna sudah berada dibangku SMP.
“Saya mau menjadi polisi. Saya sangat senang karena bisa memberantas kejahatan. Bisa menagkap orang yang berbuat jahat. Saya sering menonton di televisi seperti sergap atau buser. Dan saya sangat suka dengan tantangan seperti itu, ada penyergapan dan lain-lain. Jadi dari di situ saya melihat bahwa tugas polisi sangat mulia,”ungkapnya polos.
Baca Juga : Siswa MAN IC Kendari Raih Perunggu OSN Tingkat Nasional
Lingkungan bergaul menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sikap ataupun karakter seseorang. Meskipun memiliki banyak teman sebaya, namun Yuna tidak mudah masuk dalam perangkap pergaulan negatif dan bakal merugikan bagi dirinya. Layaknya anak yang telah berpikir dewasa, Yuna mampu menempatkan posisi di dalam pergaulannya.
“Teman-teman saya banyak. Ada juga teman yang biasa minum-minuman keras (alkohol), ada juga yang suka merokok. Alhamdulillah, meskipun saya bergaul dengan mereka tetapi saya tidak mengerjakan apa yang mereka kerjakan. Intinya bagi saya bergaul itu perlu tetapi kita harus juga pandai dalam bergaul. Jangan mudah terbawa arus apalagi perbuatan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,”kata Yuna.
Yuna berkeinginan dapat menjadi anak yang berbakti baik kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, kepada kedua orang tua, bangsa dan negara.
“Saya ingin melakukan yang terbaik dalam hidup. Saya ingin menjadi kebanggaan buat kedua orang tua saya,”tuturnya lembut.
Sebagai ayah, Mustakim Darwis sangat berharap agar apa yang dicita-citakan anaknya itu bisa terwujud ke depan. “Kami juga menginginkan Yuna bisa jadi polisi ke depan dan semoga dia bisa masuk dan lolos taruna Akademi Polisi (Akpol) atau taruna Akedimi Militer (Akmil) sehingga dapat mengabdi dan membela negara,”tandasnya.
Terpilih Seleksi Paskibraka Koltim 2019
Selain memiliki bakat di dunia musik dan olahraga, berprestasi di sekolah dan belajar ilmu agama, nama Muhammad Ayguna Mustakim Darwis atau Yuna juga masuk dalam 75 daftar nama paskibraka Kabupaten Kolaka Timur pada tahun 2019 ini. Ia menjadi salah satu utusan dari SMA 1 Tirawuta.
Di hari Kamis (15/8/2019) malam, ia secara resmi dikukuhkan sebagai pasukan pengibar bendera merah putih pada upacara HUT RI ke-74 di Kabupaten Kolaka Timur. Di hari bersejarah ini, Yuna menjadi pasukan delapan pengibar bendera merah putih.
Tentu ada perasaan bahagia bercampur kagum bisa lolos seleksi paskibraka tahun ini. “Semua ini berkat dorongan dan doa dari papa dan mama. Kalian adalah pahlawan saya. Terimakasih atas kebaikan papa dan mama selama ini. Doakan saya selalu untuk bisa menjadi kebanggaan kalian,”tutup Yuna.(***)