Baksos Operasi Mata Geratis BLUD Konsel Diserbu Warga

Baksos Operasi Mata Geratis BLUD Konsel Diserbu Warga
BAKSOS - Kepala Dinkes Konsel dr Maharayu (baju hitam) bersama Kepala Seksi Pelayanan Medik BLUD Konsel Alimin, P saat mendampingi dr Adriyanto saat melakukan pemeriksaan kepada masyarakat dalam ragka Baksos pengobatan operasi mata geratis, Sabtu (24/3/2018) (ERIK ARI PRABOWO/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) menggealr Bakti Sosial (Baksos) operasi mata secara gratis bagi masyarakat di rumah sakit setempat, Sabtu (24/3/2018).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Konsel dr Maharayu menjelaskan, kegiatan ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, BLUD, Persatuan Spesialis Mata Seluruh Indonesia (Perdami) cabang Sulawesi Selatan (Sulsel) serta Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin Makassar tahun 1999.

“Kita sangat bersyukur sekali adanya kegiatan ini, mengingat rumah sakit kita sampai saat ini belum memiliki dokter spesialis mata. Saya rasa ini sangat membantu masyarakat kita, terutama bagi yang tidak mampu,” kata Maharayu.

Baksos Operasi Mata Geratis BLUD Konsel Diserbu Warga

Dikatakannya, kegiatan ini awalnya hanya akan dibuka sebanyak 20 orang pasien saja. Namun setelah dibuka pendaftar, ternyata pemintanya membludak hingga mencapai 280 orang pasien.

Sementara itu, salah satu dokter spesialis mata Tim Permadi yang juga alumni fakultas kedokteran Unhas tahun 1999, dr. Adriyanto mengungkapkan, sejauh ini pihaknya telah menerima pasien yang mendaftar sebanyak 280 orang dari berbagai daerah.

Namun karena melihat antusias masyarakat yang datang begitu membludak, tim dokter hanya menambah delapan orang pasien saja dari target 20 pasien yang dibatasi.

“Tapi dari 280 orang yang mendaftar ini tetap kita periksa kondisinya semua, hanya untuk yang direkomendasikan untuk mendapatkan penanganan operasi itu terbatas mungkin hanya tiga puluhan orang, ini kita tentukan setelah kita melakukan analisa awal kita terhadap para pasien yang kita periksa secara keseluruhan,” Papar Adriyanto.

Dia menjelaskan, sejauh ini pihaknya menemukan pasien penderita penyakit katarak didominasi oleh masyarakat yang lanjut usia, berusia rata-rata 40 tahun keatas.

“Memang untuk penyakit katarak ini selalu diderita oleh masyarakat yang telah berumur, namun ada juga yang sejak bawaan lahir, atau karena insiden itu bisa saja terjadi pada masyarakat yang masih berusiah muda,” tambahnya.

Selain operasi mata, tim dokter juga bakal melakukan operasi kepada satu orang masyarakat yang terkena penyakit Thyroidectomy (peyakit gondok).

Salah seorang pasien penyakit katarak bernama Said Tokase (62) warga asal Desa Andoolo Kecamatan Andoolo mengaku sangat terbantu dengan kegiatan Baksos ini. Ia menyebut dirinya telah bertahun-tahun mengidap katarak hingga membuatnya sulit melakukan aktifitas sehari-hari.

“Saya bersyukur mataku akhirnya bisa saya operasi dengan di obati, sudah lamami kasian ini penyakit saya rasakan, tapi tidak bisa saya obati karena biaya tidak ada,” ujar Said. (B)

 


Reporter : Erik Ari Prabowo
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini