ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) menargetkan penambahan debit air untuk 107 desa di Sulawesi Tenggara. Upaya tersebut dilakukan sebagai langkah mengatasi keluhan warga yang selama ini kesulitan air, terutama di musim kemarau.
Pihak TNRAW pun mengambil inisiatif menggandeng pemerintah desa yang tersebar di empat Kabupaten dan instansi terkait untuk berkomitmen memanfaatkan debit air di kawasan TNRAW yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di setiap pembentukan kelompok. Empat daerah yang dimaksud yakni, Kabupaten Konawe Selatan, Konawe, Kolaka Timur dan Bombana.
Baca Juga : Begini Cara Kerja CCTV Pendeteksi Dini Kebakaran di TNRAW
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II, Benny E. Purnama mengatakan, debit air yang cukup memadai di kawasan tersebut diakuinya mampu meringankan beban masyarakat yang kesulitan air.
“Awalnya banyak yang mengeluh susah mendapatkan air bersih karena sumur kering. Makanya, kami berusaha mengurus izin atau payung hukum pemanfaatan air yang ada di kawasan TNRAW untuk mengairi sektor pertanian dan bahkan dikonsumsi warga,” ungkap Benny Purnama di Kecamatan Lalembu, Kamis (21/11/2019).
Terkait target jangka pendek, lanjut Benny, pihaknya mengajak seluruh pemerintah desa yang berlokasi tidak jauh dari kawasan TNRAW guna membentuk kelompok dengan jumlah satu desa per kelompok. Nantinya mereka akan terhimpun dalam forum yang diberi nama forum pemanfaatan air (FPA).
Hingga kini baru tiga kelompok yang berhasil terbentuk yakni satu kelompok di Desa Mokipa Jaya, satu di Potuha Jaya dan satu lainnya di Desa Lambody. Tiga desa ini terletak di Kecamatan Lalembu, Konawe Selatan.
Sementara untuk jangka panjangnya, Benny menginginkan semua desa di sekitar kawasan TNRAW yang mengalami masalah kekurangan air secepatnya melapor ke pihak balai untuk diatasi melalui tiga sumber air di kawasan tersebut.
“Intinya debit air di kawasan TNRAW itu mencapai lebih dari 60 persen. Kemudian hasil pengujian kualitas airnya mencapai 7 PH. Makanya kami berani menargetkan untuk 107 desa di Sultra, dan kami mulai terlebih dahulu di Konsel untuk 7 desa ,” jelasnya.
Penjabat Kepala Desa Mokupa Jaya, Sukirman menyampaikan masyarakatnya sangat terbantu dengan adanya suplai air bersih dari kawasan TNRAW.
Baca Juga : Balai TNRAW Pasang Dua CCTV Pendeteksi Kebakaran
Kata dia, pihaknya menggelontorkan dana desa (ADD) yang bersumber dari APBDes sebanyak Rp250 juta untuk proses pekerjaannya. Mulai dari proses penggalian hingga pipanisasi dengan jarak sekitar sejauh 5 kilometer dari kawasan TNRAW menuju Desa Mokupa Jaya.
“Di sini memang kami kesulitan air, dan bahkan air sumur saja terkuras, rasa airnya juga tidak sedap (berbau air rawa dan hitam). Belum lagi untuk kebutuhan pengairan sawah, kami sangat terbantu dengan adanya respon baik dari pihak balai,” ujarnya. (b)
Kontributor: Muhammad Jamil
Editor: Jumriati