Bandara Ngurah Rai Ditutup, Menpar Arief Yahya Himbau Hotel dan Penerbangan Beri Diskon Khusus

Menpar Arief Yahya
Arief Yahya

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Cancellation pesawat yang menuju ke Bandara Ngurah Rai Bali tidak bisa dihindarkan. Karena abu vulkanik erupsi Gunung Agung pagi ini, pukul 07.15 Wita, Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI/AirNav Indonesia) menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor A4242/17.

Menpar Arief Yahya
Arief Yahya

Ngurah Rai Airport dinyatakan tertutup sampai 18 jam ke depan. Menpar Arief Yahya sendiri yang sudah berada di Bandara Soekarno Hatta Jakarta terpaksa balik kanan, tidak bisa terbang ke Bali. Dia langsung menginstruksikan jajarannya untuk siap-siap menghadapi status awas Gunung Agung.

“Rekans TTC Tim Crisis Center (Bali Tourism Hospitality), segera cek semua persiapan menghadapi erupsi Gunung Agung,” instruksi Menpar Arief Yahya ke seluruh jajarannya.

Pertama, cek akomodasi. “Pastikan semua penumpang yang kena flight cancellations dan terpaksa check in kembali di hotel-hotel, diberi special rates, seperti up to 50% discounts!” kata Menpar Arief Yahya.

Kedua, akses! “Airlines terutama yang low cost jangan kenakan flight cancellation charge atau rescheduling charge. Karena ini bukan kemauan para travellers, ini karena force majeur, faktor alam yang tidak bisa dihindari,” jelas Arief Yahya.

Ketiga, soal administrasi visa! “Apabila pas turis visa sudah expire otomatis diberi perpanjangan 1 bulan. Mohon mereka diberi kemudahan, kenyamanan, untuk mengurus visanya,” kata Arief Yahya.

Dia menghimbau agar turis diberi kenyamanan baik mancanegara maupun nusantara, karena mereka sudah cukup tertekan akibat flight cancellation. “Beri kesan simpati kepada customers kita, wisatawan yang ke Bali. Beri sweet memories agar mereka tidak kecewa dan akan kembali ke Bali yang ramah dan baik,” katanya.

Seperti diketahui, sejak 26 November Minggu kemarin, erupsi Gunung Agung sudah menyebarkan abu ke timur. Lombok International Airport tutup sejak sore, sehingga ada lebih dari 5.000 seats yang tercancell. Penerbangan domestik dan international cancel semua.

Hari ini Bandara I Gusti Ngurah Rai yang ditutup. Dijelaskan oleh Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono, bahwa NOTAM tersebut berisi mengenai waktu dan alasan penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

(Baca Juga : Erupsi Gunung Agung, Wisatawan Disiapkan 10 Bandara Alternatif Bandara Ngurah Rai)

“Abu vulkanik Gunung Agung telah menutup ruang udara di atas Denpasar, sehingga dikarenakan alasan keselamatan, ruang udara tersebut tidak dapat digunakan sehingga operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar ditutup sementara.”

Pada NOTAM yang telah diterbitkan, penutupan berlangsung hingga pukul 07.00 WITA besok (28/11), akan tetapi perkembangan situasi terkini dan update informasi dari pihak-pihak terkait seperti BMKG dan PVMBG akan diperbarui kepada para stakeholder penerbangan melalui NOTAM terbaru.

Dijelaskannya, penerbangan internasional dan domestik terdampak atas penutupan ini. “Pesawat yang terbang baik domestik maupun internasional tujuan Denpasar yang tengah mengudara saat ini, akan dialihkan ke bandara-bandara terdekat seperti Juanda, Makassar, Lombok atau Kupang. Data yang masuk sementara ini terdapat tujuh penerbangan yang sudah dialihkan. Update terkini akan kami sampaikan kemudian,” paparnya.

Ketujuh penerbangan yang menuju Bali tersebut antara lain adalah Garuda Indonesia GA 5150 Zhengzou-Denpasar dialihkan ke Surabaya, GA 897 Guangzhou-Denpasar dialihkan ke Surabaya, GA 859 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta, China Easter MU 5029 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta, MU 781 Beijing-Denpasar dialihkan ke Singapura, Citilink CTV 856 Jakarta-Denpasar dialihkan ke Surabaya, serta Lion Air JT927 Makassar-Denpasar dialihkan ke Surabaya.

Wisnu menambahkan bahwa stakeholder di lapangan terus berkoordinasi dan bersinergi secara aktif dalam menangani kondisi ini.

“Kami terus meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk meminimalisir dampaknya terhadap konektivitas di ruang udara Indonesia. Kami juga memohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia khususnya untuk seluruh personel yang tengah bertugas menangani kondisi saat ini dan situasi Gunung Agung dapat segera kondusif,” pungkas Wisnu. (*)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini