JALAN LINGKAR – Salah satu titik outer ringroad yang dibangun Pemerintah Kota Kendari. Jalan dari Kantor Camat Abeli menuju Jembatan Bungkutoko ini tahun lalu diaspal sepanjang 1,1 kilometer dengan lebar 40 meter. (SUMARLIN/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, terus menggenjot pembangunan jalan lingkar luar (outer ring road) yang dirintis Wali Kota Kendari Asrun sejak tahun 2014 lalu.
Proyek pembangunan jalan lingkar luar yang di rintis Asrun bukanlah isapan jempol atau mimpi belaka, karena saat ini pengerjaan proyek multiyears itu sudah mencapai 90 persen. Jika tidak ada hambatan, proyek yang telah menghabiskan ratusan miliar itu rampung Agustus nanti.
Asrun menjelaskan, pembangunan jalan lingkar luar adalah kebutuhan Kota Kendari secara khusus untuk sekian puluh tahun yang akan datang. Dan menjadi pengembangan kawasan strategis, dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Kendari khususnya, dan Sulawesi Tenggara (Sultra) pada umumnya, yang tentunya bertujuan meningkatkan perekonomian nasional.
“Membangun kota itu harus melihat perkembangan dan daya tahan untuk 50 hingga 100 tahun kedepan. Tak bisa hanya dilakukan untuk bersifat kondisional semata, karena pembangunan kota harus matang secara strategi,” kata Asrun saat ditemui di rumah jabatannya, Sabtu (3/6/2017).
Menurutnya, jalan merupakan hal terpenting dalam membangun perekonomian masyarakat semakin baik dan efisien waktu tempuh jalan, maka ekonomi masyarakat akan mudah didongkrak.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari Faisal Alhabsi mengatakan, pekerjaan jalan lingkar luar dari gerbang Puwatu melintasi Kelurahan Abeli Dalam, Gerbang Perbatasan Baruga – Brimob, Nanga-Nanga – Kantor Camat Abeli hingga Pelabuhan Bungkutoko kurang lebih sepanjang 40 kilometer (km) dengan lebar 30 sampai 40 meter, saat ini sedang dituntaskan pekerjaannya dibeberapa titik. Tetapi secara umum, bahkan sudah digunakan oleh kendaraan angkut barang yang menuju Pelabuhan Bungkutoko.
Dikatakan, tahun ini Pemkot Kendari kembali menyiapkan anggaran sebesar Rp. 5 miliar untuk menggenjot penuntasan pembangunan jalan yang akan menjadi jalur distribusi barang tersebut. Dengan dana tersebut, kata dia, pengaspalan jalan lingkar luar yang tersisa beberapa kilometer lagi dapat segera dikerjakan.
“Yang belum diaspal itu dibagian Abeli Dalam dan arah Mako Brimob menuju IAIN Kendari. Itu tinggal beberapa kilometer saja. Hitungannya sebelum masa kepemimpinan pak wali kota berakhir pada Oktober jalan tersebut sudah bisa launching. Perhitungannya, Oktober sudah sangat tepat,” kata Faisal.
Atasi Kemacetan
Asrun mengatakan, pembangunan jalan lingkar luar adalah untuk memecah arus lalu lintas dalam kota agar tidak terjadi kemacetan seiring perkembangan kota yang semakin pesat.
“Ini merupakan torobosan pemerintah untuk mengantisipasi kemacetan dalam kota di waktu mendatang,” ucapnya.
Putra daerah kelahiran Desa Lambangi, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe itu mengungkapkan, jalur lingkar luar (outer ring road) merupakan upaya memperpendek jarak tempuh, memecah kemacetan dalam kota, serta memisahkan kendaraan bertonase besar sehingga tidak masuk ke dalam kota.
“Jalur ini juga akan menghubungkan Kendari dengan beberapa kabupaten tetangga seperti Konawe dan Konawe Selatan. Jalur ini akan melewati kawasan terminal tipe A yang sedang dibangun oleh Pemkot,” jelasnya.
Selain itu, kata wali kota dua periode ini, pembangunan jalur lingkar luar saat ini adalah sebagai akses utama menuju Pelabuhan Bungkutoko. Dikatakan, semua kendaraan berasal dari luar Kota Kendari menuju Pelabuhan Bungkutoko harus melalui jalur tersebut.
“Kami tidak akan benarkan ada kendaraan luar Kendari tujuan pelabuhan memasuki jalur dalam kota, tetapi harus melalui jalur lingkar luar. Ini kita lakukan sebagai solusi memecah kemacetan dikemudian hari,” tuturnya.
Harga Tanah Meningkat
Pembangunan jalan lingkar luar yang dirintis oleh Asrun, selain dapat mengurangi kemacetan serta memperpendek jarak tempuh, juga bisa meningkatkan nilai ekonomis tanah, karena sebelumnya berada dilokasi terpencil kini berada di lokasi strategis.
Kepala Badan Pengelolah Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Kendari Nahwa Umar mengatakan, pembukaan jalan baru ini sangat menguntungkan warga, apalagi yang memiliki tanah berada di lokasi jalan yang dibuka.
Walikota Kendari sedang mengecek pembukaan jalan Dangga, jalan baru ini membentang dari jalur lingkar luar (outer ringroad) di Kelurahan Abeli dalam menuju pertigaan jalan Budi Utomo baru dengan panjang 2,3 KM.
“Pembukaan jalan baru ini mempunyai beberapa dampak. Bagi pemerintah membuka pusat pertumbuhan baru, sedangkan bagi warga tentu tanahnya menjadi mahal,” kata Nahwa diruangannya, Jumat (2/6/2017).
Nahwa menuturkan, meningkatnya harga tanah berkaitan erat dengan lokasi tanah. Pasalnya salah salah satu persyaratan penentuan nilai jual objek pajak (NJOP) adalah posisi atau letak tanah. Jika selama ini nilai tanah di lokasi tersebut masih berkisaran belasan hingga puluhan rupiah per meter, setelah terbukanya jalan meningkat menjadi ratusan bahkan jutaan rupiah.
Lanjutnya, selain menguntungkan masyarakat, peningkatan nilai ekonomi tanah ini juga bisa meningkatkan pendapatan Kota Kendari, karena meningkatkannya nilai NJOP, maka nilai pajak bumi dan bangunan (PBB) yang dibayarkan pada pemerintah kota juga akan meningkat. (Adv)
Belakangan Lingkar Luar, Belakangan sebutan Metropolitan. Yang utama adah Kendali Kota Bebas Banjir. Metropolitan tak ada arti bagi masyarakat kalau setiap hujan akan digenangi air (banjir).
Saran saya adalah penataan sungai2 kecil pinggiran kota dan dlm kota utk mengurangi frekuensi dan ketinggian air banjir pd saat hujan beruntun.