Banjir Konawe, Ratusan Hektar Sawah Gagal Panen

Banjir Konawe, Ratusan Hektar Sawah Gagal Panen
BANJIR KONAWE - Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Konawe, tidak hanya merendam sejumlah rumah tetapi merendam area persawahan. akibatnya ratusan hektare lahan persawan warga dipastikan mengalami puso atau gagal panen. (Dedy Finafiskar/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Bencana Banjir yang terjadi di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak hanya merendam sejumlah rumah, tetapi juga lahan pertanian warga. Akibatnya, ratusan hektare lahan sawah milik warga Konawe dipastikan mengalami puso atau gagal panen.

Muhamad Yani, Petani di Desa Lamendora, Kecamatan Kapoiala, Konawe mengatakan, akibat banjir sebagian petani di daerahnya terancam gagal panen. Padahal, padi tinggal menunggu masa panen. Sementara sebagian petani yang lain masih beruntung karena telah lebih dulu melakukan panen lantaran melihat banjir yang mengancam.

“Padi kita tinggal menunggu masaknya dan beberapa hari kedepan dipanen. Tapi air lebih dulu naik dan telah membanjiri seluruh areal persawahan didaerah ini,” jelasnya, Senin (2/7/2018).

Dikatakannya, peristiwa banjir ini juga dialami petani pada tahun 2017 lalu. Padi yang tinggal menunggu panen tiba-tiba terendam banjir. Beruntungnya, di masa itu padi masih bisa dipanen, meski warga harus berenang dan menggunakan perahu.

Banjir Konawe, Ratusan Hektar Sawah Gagal Panen

(Baca Juga : Sungai Meluap, Korban Banjir di Konawe Terus Bertambah)

“Kita mau apa, ini adalah bencana yang kita tidak prediksikan. Saya berharap padi tidak puso dan masih bisa kita panen meski itu hasilnya sedikit yang penting bisa kita rasakan, ” harapnya.

Rohmat warga Kecamatan Pondidaha, mengatakan, sekitar 150 hektare lahan padi di desanya terendam banjir. Banjir menggenangi hampir di seluruh luasan sawah yang ada di desanya. Ketinggian air yang diperkirakan mencapai paha orang dewasa, membuat petani tidak bisa mengolah lahan yang ditanami padi.

“Sawahnya seperti danau, kalau sudah seperti ini dipastikan merusak tanaman padi. Padahal, tanaman padinya baru berusia dua minggu,” katanya, Senin (2/7/2018)

Lanjut Rohmat, saat ini banjir merendam tanaman padi yang berusia antara 15 hari hingga 95 hari. Ketinggian air di sawah pun bervariasi dan menyebabkan tanaman padi tenggelam.

“Kalau sudah seperti ini, tanamannya pasti busuk dan harus ditanam ulang. Kalau nunggu tanam ulang bisa lama, karena kita belum tahu kapan banjirnya surut,” jelasnya. (A)

 


Reporter : Dedi Finafiskar
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini