ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kementerian Sosial (Kemensos) tahap I sudah hampir rampung disalurkan ke 14.017 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 16 Kecamatan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Namun proses penyaluran bantuan sosial (bansos) sebagai upaya penanggulangan dampak wabah virus corona atau Covid-19 ini banyak menyisakan masalah.
Berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Konawe terhadap data penerima itu, ditemukan sekitar 1.600 KK yang ternyata terdaftar sebagai penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Tidak hanya itu, Dinsos juga menemukan puluhan penerima yang ternyata telah meninggal dunia.
Sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) tentang penyaluran, BLT Kemensos diberikan kepada masyarakat yang dalam kategori miskin, dan bukan penerima PKH, BPNT, atau bansos lainnya.
Kepala Dinas (Kadis) Sosial, Agus Suyono menjelaskan, setelah proses penyaluran BLT tahap I, pihaknya langsung melakukan verifikasi. Hasilnya data tersebut tidak sesuai dengan fakta lapangan, sebab ada beberapa masyarakat yang kategori mampu masih terdaftar sebagai penerima.
“Setelah kita periksa ternyata data yang digunakan Kemensos itu adalah data terpadu kesejahteran sosial (DTKS) 2001 yang belum di-upgrade, makanya banyak yang tidak sesuai, bahkan ada yang sudah meninggal dunia,” kata Suyono kepada sejumlah awak media di kantornya, Sabtu (16/5/2020).
Pria yang baru beberapa hari menjabat Kadis Sosial ini mengaku, tidak bisa merubah data penerima yang dikirmkan Kemensos, sebab data itu dikirim bersamaan dengan anggarannya untuk 14.017 KK penerima.
Kata dia, saat ini pihaknya masih terus melakukan verifikasi terhadap data penerima BLT, tujuannya agar dalam penyaluran tahap II tidak ada lagi penerima yang dobel. Sementara untuk penerima yang telah meninggal dunia, pihaknya berencana untuk mengalihkan kepada ahli waris yang disebut layak menerima.
“Kita akui memang untuk tahap I masih ada banyak masalah, namun kami terus melakukan verifikasi agar tidak terjadi lagi di tahap II,” Ujarnya. (B)