ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Kendari saat ini tengah mengusut dugaan pelanggaran saat deklarasi relawan Forum Satu Nusantara (Fortuna) Jokowi-Amin Sulawesi Tenggara (Sultra) di lapangan SSDC eks MTQ, Jumat lalu (22/2/2019).
Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Organisasi Bawaslu Kendari Awardin menjelaskan, hasil pantauan yang dilakukan saat itu, pihaknya menemukan dan mendapat informasi terkait beberapa dugaan pelanggaran yang terjadi. Diantaranya keterlibatan pelajar yang mengenakan seragam sekolah.
“Kemarin kita memang temukan di lapangan itu ada siswa SMKN 3, tapi bukan hanya itu, banyak sekolah lain. Ketika kita curigai itu anak sekolah, lalu kita datangi mintai keterangan, kita akan dalami banyak sekolah, sudah kami dapat datanya,” tutur Awardin saat dihubungi, Sabtu (23/2/2019)
(Baca Juga : TKN Target Raup 70 Persen Suara Jokowi-Ma’ruf Amin di Sultra)
Pihaknya sendiri masih membuat laporan terkait dugaan pelanggaran itu, lalu akan mengkaji apakah memenuhi unsur atau tidak. Termasuk akan mengkaji ada dugaan pihak sekolah memerintahkan siswanya ikut ke deklarasi.
Untuk mengkaji itu, Bawaslu akan mendiskusikan bersama unsur pimpinannya guna menetukan status kasus itu selama 7 hari kerja, yang akan dimulai pada Senin 25 Februari 2019.
“Ini semua kan telah kita temukan, lalu kita lakukan kajian awal, ketika diduga kuat kita akan registrasi. Kalau dalam kajian kami ada unsur dugaan pelanggaran, bisa saja kita teruskan,” tegas Awardin.
(Baca Juga : Deklarasi Fortuna Dukung Jokowi-Amin, PBB Sultra Klaim Turunkan 21.000 Massa)
Bawaslu sendiri belum bisa menetukan sanksi apa yang akan dijerat terhadap dugaan pelanggaran ini. Sebab, pihaknya masih mengembangkan dan melakukan investigasi serta kajian untuk membuat terang-benderang kasus ini.
Berdasarkan pantauan awak Zonasultra di tempat deklarasi berlangsung, terlihat beberapa anggota panitia pengawas pemilihan sempat mencegat beberapa orang pelajar menggunakan atribut sekolah yang ingin masuk ke arena deklarasi. (b)
Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati
Mungkin murni simpatisan atau yang kebetulan lewat waktu pulang sekolah
Bawaslu harus segera klarifikasi hasil temuannya seperti apa agar tidak terjadi bias polemik di masyarakat