ZONASULTRA.COM, KENDARI – Anggota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Bustam meminta Bawaslu Sulawesi Tenggara (Sultra) berhati-hati dalam menyeleksi anggota Panwas Bombana untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sultra 2018.
Pernyataan tersebut dilontarkan Bustam mengingat saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bombana 2017 lalu terjadi keteledoran dari penyelenggara termasuk panwas sehingga Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 7 TPS.
“Saat itu tidak ada sama sekali kesalahan yang dilakukan oleh paslon (pasangan calon bupati). Olehnya harus dievaluasi karena panwas Pilkada Bombana 2017 juga ikut seleksi panwas pilgub 2018,” ujar Bustam saat ditemui di Kendari.
Saat Pilkada Bombana 2017 Panwas Bombana dijabat oleh Darma, Asrudin, dan Hasdin Nompo. Untuk seleksi Panwas pilgub ketiganya kembali mendaftar dan sudah diumumkan lolos tahap pemberkasan dan tes tertulis. Ketiganya akan lanjut ke tahap seleksi berikutnya.
Kata Bustam, sebaiknya sebelum meloloskan panwas pilgub tersebut harus ada evaluasi dan ada pertimbangan-pertimbangan berdasarkan pelaksanaan pilkada 2017. Sebab ketika menjabat Panwas pilkada, ketiganya dianggap lemah dalam melakukan tugas-tugas pengawasan.
“Lemahnya pengawas kemarin itu merupakan akumulasi kinerja panwas dari tingkat desa sampai kabupaten. Ada beberapa laporan kemarin itu yang sebetulnya tidak diakomodir,” tutur Bustam. (B)
Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor Tahir Ose
