Bawaslu Kolaka Ajak Pelajar Lakukan Pengawasan Pemilu Partisipatif

Bawaslu Kolaka Ajak Pelajar Lakukan Pengawasan Pemilu Partisipatif
SOSIALISASI BAWASLU - Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kolaka menggelar sosialisasi pengawasan pemilihan umum partisipatif di salah satu hotel di Kolaka, Jumat (22/11/2019). Sebanyak 50 pelajar dari berbagai sekolah menengah atas di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut. (Foto Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kolaka menggelar sosialisasi pengawasan pemilihan umum (pemilu) partisipatif di salah satu hotel di Kolaka, Jumat (22/11/2019).

Sebanyak 50 pelajar dari berbagai sekolah menengah atas di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut.

Ketua Bawaslu Kabupaten Kolaka, Juhardin mengatakan keterlibatan pelajar dalam pengawasan pemilu partisipatif diharapkan nanti bisa menjadi juru bicara Bawaslu dalam menyampaikan ide-ide pemilihan umum di lingkungan masyarakat.

“Targetnya, pelanggaran pemilu tidak akan terjadi lagi di masa mendatang,” jelasnya.

Pemilih pemula ini bisa menjadi perpanjangan tangan Bawaslu dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat umum. Selain pengawasan partisipatif, pemilih pemula didorong untuk terlibat dalam program daftar pemilih tetap berkelanjutan.

Kata dia, para pelajar menjadi pelaku dan juga objek, sehingga daftar pemilih sering bermasalah bisa semakin lebih baik lagi ke depannya, dengan menghasilkan daftar pemilih tetap yang valid. Kemudian, pelanggaran-pelanggaran dalam pemilu dapat berkurang, termasuk menghindari money politik.

(Baca Juga : Bawaslu Kolaka Gandeng Media untuk Sosialisasi Pengelolaan Informasi)

Juhardin mengatakan, meskipun daftar pemilih tetap menjadi tanggung jawab komisi pemilihan umum dan dinas kependudukan dan pencatatan sipil, namun Bawaslu bisa mengawasinya. Hal itu sesuai dengan amanat undang-undang.

Lanjut Juhardin, tak hanya pelajar, sosialisasi seperti itu juga masif dilakukan terhadap lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, dan lainnya. Dengan harapan, nantinya mereka bisa kritis dan aktif dalam pengawasan pemilu.

“Pengawasan partisipatif itu harus masif, semua level akan coba kita sentuh baik itu generasi milenial, stakeholder hingga ke desa-desa,” paparnya.

Sementara itu, salah satu pelajar dari SMA Negeri 1 Kolaka Akbar Yahya mengatakan, sosialisasi yang diselenggarakan oleh Bawaslu Kolaka ini mengajarkan pemilih pemula menjadi pemilih cerdas dengan mengenali rekam jejak calon yang bakal dipilih pada pemilu nantinya.

“Kami diajarkan soal pelanggaran dalam pemilu, cara melaporkannya bila ada temuan,” kata dia ditemui di tempat yang sama.

Menurutnya, pendidikan politik pengawasan partisipatif seperti ini penting untuk membekali sejak dini pemilih pemula tentang pentingnya berdemokrasi yang baik.

Sehingga, pelajar yang masih awam politik, dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat memberantas dan meminimalisir pelanggaran, terkhusus permasalahan politik uang (money politics) yang sudah mengakar dalam setiap hajatan pemilihan umum. (b)

 


Kontributor : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini