ZONASULTRA.COM,WANGGDU-Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu), Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pembersihan Alat Peraga Kampanye (APK) yang tersebar di wilayah itu. Sebanyak 429 petugas terdiri dari Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam), Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) desa/kelurahan dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) ikut terlibat dalam aksi pembersihan APK.
Ketua Bawaslu Konut, Burhan melalui Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Makmur menuturkan, penyisiran APK mulai dari calon DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi sampai DPRD Kabupaten dilakukan mulai dini hari tadi di seluruh wilayah Konut. Untuk memaksimalkan kegiatan tersebut, pihaknya melibatkan aparat kepolisian dan satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Konut.
“Pembersihan APK berjalan sesuai ketentuan peraturuan perundang-undangan nomor 7 tahun 2017. Masa tenang yang berlangsung selama tiga hari ini mulai tanggal 14, 15, dan 16 segala bentul aktifitas kampanye, sosialisasi tidak dibolehkan lagi. Termasuk APK, ini merupakan metode kampanye sehingga harus ditertibkan paling lambat satu hari sebelum hari pencoblosan 17 april,”kata mantan Ketua Panwas Kabupaten Konut ini dikonfirmasi, Minggu (14/4/2019).
(Baca Juga : Ribuan Personel Bawaslu Kendari Bersihkan APK)
Dikatakan, pihak Bawaslu juga telah melayangkan surat pemberitahuan tertanggal 13 April kepada masing-masing partai politik, peserta pemilu dan perwakilan untuk dapat turun langsung menertibkan APK miliknya. Diharapkan ada kesadaran tinggi melihat APK yang berada diwilayah itu mencapai ribuan.
“Kami dari Bawaslu sifatnya hanya monitoring di lapangan pelaksanaan penertiban APK. Kalau masih ada dan tidak tuntas hari ini karena cukup banyak akan dilanjutkan sampai batas waktu yang ditentukan. Semua titik di Konut kami bersihkan,”ujarnya.
Sebagai lembaga pengawasan pelaksanaan pemilu, pihaknya menegaskan baik kepada peserta pemilu, tim dan simpatisan di masa tenang saat ini agar tidak melakukan gerakan berbau kampanye. Seperti, sosialisasi atau bermain money politik di masyarakat karena pihaknya tak segan-segan melakukan penindakan hukum sesuai aturan yang berlaku. (b)
