ZONASULTRA.ID, KENDARI– Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif bagi pemilih rentan, Kamis (20/10/2022).
Kegiatan yang berlangsung di Pelabuhan Samudera Lapulu, Kota Kendari itu bertujuan untuk memberikan sejumlah informasi diantaranya berkaitan dengan bahaya politik uang (Money politik) dan politik identitas.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Sultra, Munsir Salam mengatakan, kegiatan sosialisasi ditujukan kepada pemilih rentan, seperti nelayan tangkap, karyawan sektor perikanan, dan pedagang ikan di Pelabuhan Samudera Kendari.
Munsir menjelaskan, bahaya politik uang adalah besarnya kemungkinan terjadinya tindakan korupsi dari orang yang dipilih karena transaksi uang atau barang. Sebab nantinya orang tersebut akan sibuk mengumpulkan dan mengembalikan modal politiknya.
Selain itu, Munsir juga menyebut bahaya politik uang lainnya yakni orang-orang yang mengeluarkan banyak uang dalam kontestasi pertarungan politik dapat begitu mudah melupakan kepentingan rakyat pemilihnya.
“Orang-orang baik tetapi tidak punya uang akan tersingkir dalam kontestasi politik,” katanya melalui komunikasi pesan singkat WhatsApp.
Sementara bahaya politik identitas yaitu menciptakan pengkotak-kotakan suku, agama dalam politik. Kebijakan yang dikeluarkan hanya memikirkan kelompoknya saja sehingga membuka peluang terjadinya konflik antar kelompok.
Munsir menyarankan, agar masyarakat secara bersama-sama berani menolak politik uang dan politik identitas. Katanya, pilihan politik dari masyarakat terhadap seseorang harus didasarkan atas nilai-nilai kemanusiaan.
Dia pula meminta kepada masyarakat untuk berani melaporkan kepada Bawaslu jika mengetahui adanya tindakan politik uang dan politik identitas. (C)
Kontributor: Yudin
Editor: Ilham Surahmin