BBPP Batangkaluku Latih Petani Sultra Bercocok Tanam Kedelai

BBPP Batangkaluku Latih Petani Sultra Bercocok Tanam Kedelai
BBPP BATANGKALUKU- Sebanyak 29 orang petani mengikuti pelatihan teknis tematik bagi non aparatur APBN-P tahun 2027 angkatan XVII budidaya kedelai di Kantor Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Selasa (24/10/2017). ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM

BBPP Batangkaluku Latih Petani Sultra Bercocok Tanam Kedelai BBPP BATANGKALUKU– Sebanyak 29 orang petani mengikuti pelatihan teknis tematik bagi non aparatur APBN-P tahun 2027 angkatan XVII budidaya kedelai di Kantor Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Selasa (24/10/2017). (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Sebanyak 29 orang petani di Sulawesi Tenggara (Sultra) dilatih bercocok tanam kedelai yang baik dan benar oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku di Kantor Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Pondidaha, Selasa (24/10/2017). Petani tersebut berasal dari Kabupaten Konawe 5 orang, Konawe Selatan (Konsel) 10 orang, Kolaka 4 orang dan Konawe Utara (Konut) 10 orang.

Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Konawe, Mika Rombe Bunga, yang membuka secara resmi kegiatan pelatihan teknis tematik ini mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memberikan pelatihan kepada petani bagaimana menjalankan kebijakan di kelompok tani mereka agar pelaksanaan anggaran APBN-P melalui program budidaya kedelai dapat berjalan dengan baik.

“Kita berharap petani kita paham dan mengerti bagaimana bercocok tanam kedelai yang baik dan benar guna meningkatkan produksi kedelai,” ungkap Mika.

Setelah mendapatkan ilmu dalam pelatihan ini, diharapkan mereka dapat menyalurkan ilmunya kepada seluruh anggota kelompok tani agar berkesinambungan. Salah satu ilmu penting yang akan diajarkan adalah praktek langsung di lapangan bagaimana bercocok tanam kedelai mulai dari pemilihan bibit yang unggul.

Gainudin (42), salah satu petani dari Desa Wanua Monapa, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe mengatakan banyak hal yang dibutuhkan oleh petani kedelai. Diantaranya perihal ketersedian bibit unggul, tata cara menanam yang baik, ketersedian pupuk subsidi, persoalan menangani hama tanaman serta harga jual yang tidak stabil.

“Paling penting kami harapakan pelatihan dapat terus dilakukan agar kami dapat paham bagaimana bercocok tanam kedelai yang baik dan benar,” ungkap Gainudin.

Pelatihan oleh BBPP Batangkaluku ini digelar mulai hari ini hingga Sabtu (28/10/2017) mendatang.

Untuk diketahui, saat ini pemerintah pusat terus melakukan perhatian besar terhadap peningkatan swasembada kedelai sehingga Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menargetkan pengembangan kedelai di sejumlah kabupaten di Sultra mencapai 10.000 hektar.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan Distanak Sultra Antoni Balaka dalam acara Bimbingan Teknis Penyuluh dan Petugas Pengawalan dan Pendampingan Kegiatan APBN-P 2017 Komoditi Perkebunan, Tanaman Pangan dan Holtikultura di Same Hotel Kendari, Kamis (5/10/2017) lalu.

Ia menjelaskan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan target kepada Pemda agar hingga akhir tahun anggaran 2017 pengembangan kedelai harus mencapai 4.000 hektar. “Saya pikir ini tak begitu sulit, jangan 4.000 lah kita bisa capai lebih dari itu,” ungkap Antoni.

Apalagi program yang baru berjalan sebulan ini, pendataan terakhir dari Distanak, potensi pengembangan kedelai sudah mencapai 4.000 hektar yang tersebar di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Konawe, Kolaka, Muna, Muna Barat. (A)

 

Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini