ZONASULTRA.COM,KENDARI– Peserta terakhir wawancara calon komisioner KPU Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk hari ini adalah Ketua KPU Sultra Hidayatullah.
Ada yang beda dengan tahapan wawancara yang dilakukan oleh tim seleksi terhadap Hidayatullah. Jika peserta yang lainnya dilakukan secara terbuka dari awal wawancara hingga akhir, namun tidak untuk Hidayatullah.
Awalnya semua berjalan seperti peserta sebelumnya. Namun sebelum pertanyaan terakhir dilontarkan oleh timsel, seluruh awak media dipersilahkan untuk meninggalkan ruangan wawancara.
Bahkan, seluruh petugas pembantu seperti operator media sosial timsel pun disuruh untuk menghentikan live streaming facebook dan diminta keluar oleh tim seleksi.
Kurang lebih 20 menit, Hidayatullah akhirnya keluar dari ruang wawancara. Saat dikonfirmasi 0erihal pertanyaan rahasia itu, Dayat enggan membeberkan pertanyaan yang dilontarkan oleh para timsel dengan alasan menjaga nama baik seseorang.
“Itu tentang orang yang sudah lama meninggal. Tidak enak kalau kita ungkit lagi kan,” singkat Hidayatullah kepada awak media yang sudah menunggu di depan pintu keluar ruang wawancara.
Berita Terkait : Tes Wawancara Calon Komisioner KPU Sultra Dimulai Hari Ini
Sementara itu, Ketua Tim Seleksi Najib Husain mengatakan, pertanyaannya seputar laporan warga kepada timsel yang menurutnya tidak elok jika dipublikasikan.
“Pada pertanyaan sesi tertutup tadi, kita tidak bisa ungkapkan disini. Kalau bisa ditanya langsung saja kepada Pak Hidayatullah karena kami timsel belum bisa memutuskan apa jawaban yang diberikan oleh Pak Hidayatullah jujur atau menutupi kesalahan yang pernah terjadi,” kata Najib Husain.
Saat kembali dikonfirmasi, Najib melanjutkan bahwa dugaan kesalahannya yang dimaksud adalah saat Hidayatullah masih menjabat di KPU Kota Kendari.
“Silakan dikonfirmasi saja ke Pak Hidayatullah. Kita tadi sudah sampaikan, nanti dia yang menjelaskan. Masalahnya masalah pekerjaan,” terang Najib.
Saat dicocokkan dengan jawaban Hidayatullah bahwa pertanyaan yang dilontarkan terkait orang yang telah meninggal dunia, Najib Husain tidak membantahnya.
“Bukan, bukan itu. Itu yang meninggal keluarganya Pak Rifai,” ucap jelas Najib.
Ada 21 orang yang akan mengikuti tes wawancara. Tes ini dilaksanakan selama tiga hari dengan peserta tes tujuh orang perhari.
Ada tiga poin yang menjadi substansi dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para tim seleksi. Yang pertama seputar pengelolaan pemilu, yang kedua sistem politik, dan yang ketiga penguasaan undang-undang seputar pemilu. (A)