Beda Pilihan di Pilkades, Satu Rumah Warga di Kolut Dibongkar

4463

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Gegara beda pilihan politik pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), Iksan, seorang warga Desa Kasmeto, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) diusir dan rumah yang telah ditempatinya bersama keluarganya selama 15 tahun disuruh bongkar.

Iksan menumpang dan membangun rumah di atas tanah milik Rifai, warga setempat.

Kepada awak zonasultra, Iksan menceritakan, sehari setelah pilkades serentak yang digelar di Kolut pada minggu (3/11/2019) lalu, tiba-tiba seorang tetangganya datang ke rumah dan menyampaikan untuk pindah serta membongkar rumah yang ditempatinya.

Baca Juga : Cakades yang Meninggal Raih Suara Terbanyak, Ini Penjelasan DPMD Kolut

Pembongkaran rumahnya tersebut, kata Iksan, atas perintah Rifai sebagai pemilik lahan. Saat itu, ia diminta secepatnya pindah karena kesal tidak ikut mendukung calon dukungan Rifai.

Beda Pilihan di Pilkades, Satu Rumah Warga di Kolut Dibongkar
BONGKAR RUMAH – Gegara beda pilihan politik pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), Iksan, seorang warga Desa Kasmeto, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) diusir dan rumah yang telah ditempatinya bersama keluarganya selama 15 tahun disuruh bongkar. (Rusman/ZONASULTRA.COM)

Meski tudingan itu tidak benar, namun Iksan tetap membongkar rumahnya karena sudah tidak nyaman dengan apa yang disampaikan tetangganya itu. Ia mengaku bahwa hanya karena membagi suaranya dengan istrinya kepada dua calon kades tersebut

“Kemarin tetangga saya yang sampaikan langsung untuk disuruh pindah, katanya pak Rifai atau ayahnya fatur yang suruh karena dikira saya hanya memihak kepada salah satu calon desa,” kata Iksan melalui telepon selularnya, Selasa (5/11/2019).

Baca Juga : Pilkades Kondara Kolut Diwarnai Aksi Protes

Lebih lanjut ia menjelaskan, dirinya bersama istri dan satu anaknya tidak menyangka sama sekali akan mengalami kejadian itu, hanya karena membagi suarahnya kepada calon lain. Sehingga pemilik tanah menyuruh membongkar rumahnya tersebut.

“Yang punya tanah sampaikan untuk memilih satu calon, tapi saya bagi dengan istri supaya aman. Tapi ternyata tidak terima, akhirnya disuruh bongkar,” terangnya.

Rumah semi permanen milik Iksan tersebut dibongkar, dan dibantu beberapa warga sekitar untuk bisa diangkat ke lokasi yang baru berjarak kurang lebih 100 meter. Ia beruntung masih ada warga yang mau meminjamkan tanahnya untuk ditempati sementara.

“Sebenarnya saya mau pindah saja ke selatan, tapi ada yang mau kasi numpang lagi tanahnya jadi di situ saja sementara,” bebernya

Baca Juga : Kerap Ucapkan Kata Kasar Saat Menagih, Dua Karyawan Koperasi di Kolut Diusir Warga

Di tempat terpisah, Rifai, pemilik lahan yang dihubungi via selulernya membantah jika dirinya memerintahkan seseorang untuk membongkar rumah Iksan karena beda pilihan saat pilkades.

Ia mengaku, tanah yang ditempati Iksan merupakan milik iparnya.

“Saya belum tau itu pak, kalau ada kejadian bongkar rumah. Yang jelas tanah itu milik ipar saya tidak tau pasti kejadiannya,” ungkapnya singkat. (b)

 


Kontributor : Rusman
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini